Sukses

Tambang Freeport akan Ditutup Bila Kecelakaan Terjadi Kembali

Kecelakaan maut pertama di tambang Freeport terjadi pada Selasa (14/5/2014) lalu.

Liputan6.com, Jakarta - Kecelakaan kembali terjadi di area pertambangan milik PT Freeport Indonesia. Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menilai jika terjadi secara berulang seharusnya area tersebut ditutup sementara.

Direktur Teknik dan Lingkungan Mineral Batu bara Direktorat Jenderal Mineral Batu bara Kementerian ESDM Bambang Susigit mengatakan, pihaknya langsung menurunkan inspektur tambang untuk mencari penyebab kecelakaan.

"Kedua inspektur tambang pasti bertugas memastikan penyebab terjadinya kecelakaan agar tidak terulang kembali," kata Bambang, di Jakarta, Selasa (16/9/2014).

Menurut Bambang, jika terjadi kecelakaan di area tambang secara berulang, pihaknya akan menghentikan sementara kegiatan di area tersebut sampai ada perbaikan lokasi.

"Selama ini kriterianya itu kecelakaan tambang, kalau itu berulang, kita pasti hentikan kegiatan sementara, sebelum ada perbaikan di lokasi tambang itu," tuturnya.

Selain itu jika dalam investigasi ditemukan adanya tindak pidana maka  inspektur tambang akan menyerahkan ke pihak berwenang.

"Tetapi apabila dalam investigasi ditemukan tindakan pidana, maka inspektur tambang dapat serahkan ke pihak penyidik," tutup dia.

Seperti diketahui, kecelakaan maut pertama di tambang Freeport terjadi pada Selasa (14/5/2014) lalu. Sebanyak 38 pekerja tambang tertimpa robohnya atap area pelatihan tambang bawah tanah Big Gossan. Ironisnya, saat itu para pekerja tengah mengikuti refresher class mengenai materi keselamatan.

Sebagian terowongan di dalam area pelatihan ambruk para pekerja tengah berkumpul di ruang kelas bawah tanah pada 07.30 WIT. Dari seluruh pekerja yang tertimpa, sebanyak 10 orang dinyatakan selamat dan 28 pekerja tambang lainnya tewas.

Insiden maut berikutnya terjadi di bulan yang sama, Jumat 31 Mei 2013. Kecelakaan tersebut merenggut seorang supir truk yang tengah melakukan tugas pemeliharaan di area Deep Ore Zone (DOZ).

Salah satu pekerja tambang bawah tanah Freeport tersebut dikabarkan tertimbun lumpur basah yang tak henti mengalir menutupi truknya.

Tragedi maut yang ketiga disebabkan longsor yang terjadi sekitar pukul 04.09 WIT, Minggu (1/12/2013) di area Loading Point 1E West Tambang Bawah Tanah DOZ. Dua korban yang tertimpa reruntuhan material tambang di area bawah tanah mile 74 itu telah berhasil dievakuasi.

Satu korban bernama Fikrizal Utama dinyatakan tewas di tempat. Sementara satu korban lainnya, Peman Gembo berada dalam kondisi kritis dan tengah menjalani perawatan intensif di RS Tembagapura.

Sedangkan untuk 2014, area tambang Freeport di area West Muck Bay, tambang bawah tanah Grasbrg Block Cave mengalami longsor memakan satu korban jiwa. Peristiwa tersebut terjadi pada Jumat (12/9/2014) pukul 23:30 waktu Indonesia Timur. (Pew/Nrm)

 

*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini