Sukses

RI Ingin Kuasai 5% Pasar Mebel Dunia dalam 10 Tahun

Hal ini jauh berbeda dengan porsi perdagangan mebel di negara lain seperti Brasil, Vietnam dan Polandia yang masing-masing mencapai 2 persen

Liputan6.com, Jakarta - Meski menjadi salah satu industri unggulan penjualan di dalam negeri maupun sebagai komoditas ekspor, namun produk mebel nasional masih berperan sangat kecil dalam perdagangan mebel dunia.

Ketua Umum Asosiasi Mebel dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) Taufik Gani mengatakan nilai perdagangan mebel dunia secara keseluruhan saat ini telah mencapai US$ 440 miliar.

"Dari jumlah tersebut, porsi mebel Indonesia hanya kurang dari 1 persen," ujar dia di Kantor Kementerian Perekonomian, Jakarta Pusat, Rabu (17/9/2014).

Hal ini jauh berbeda dengan porsi perdagangan mebel di negara lain seperti Brasil, Vietnam dan Polandia yang masing-masing mencapai 2 persen. Bahkan negara seperti China mampu menyumbang 31 persen produk mebelnya dalam perdagangan dunia.

Meski demikian, masih terbuka peluang yang besar bagi industri mebel Indonesia untuk bisa tumbuh dan berkembang lebih besar lagi.

Salah satu faktor pendorongnya yaitu keterampilan para perajin dari masing-masing daerah dalam menciptakan desain produk mebel dan kerajinan. Ini diharapkan juga bisa menjadi andalan sumber pendapatan asli daerah (PAD).

"Masing-masing daerah punya karakter. Itu yang membuat mereka (pembeli asing) suka. Seperti di Jawa Timur ada produk mebel dari akar yang diukir di Jepara. Hal-hal seperti itu yang mereka suka," tutur dia.

Asmindo yang saat ini menaungi lebih dari 2.000 industri mebel menargetkan dalam 5 tahun ke depan porsi produk mebel Indonesia untuk pasar internasional mengalami peningkatan yang sebelumnya kurang dari 1 persen menjadi 2 persen, atau senilai US$ 8 miliar-US$ 10 miliar per tahun.

"Kemudian dalam 10 tahun ke depan, Indonesia ditargetkan mampu mensuplai 5 persen dari pangsa pasar mebel dunia," tandasnya.

Saat ini, industri kayu olahan Indonesia telah mampu menyerap sekitar 4 juta tenaga kerja. Produk kayu olahan ini juga menyumbang devisa dari ekspor yang nilainya mencapai US$ 1,8 miliar, di mana 40 persen diekspor ke negara-negara di kawasan Amerika Latin dan Eropa Timur. (Dny/Nrm)

 

*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.