Sukses

Subsidi BBM RI Bisa Buat Bangun Stadion Piala Dunia Saingi Brazil

Pengamat Ekonomi UGM, Tony Prasetiantono mengatakan, anggaran subsidi energi tembus Rp 350 triliun dapat bangun stadion piala dunia.

Liputan6.com, Jakarta - Anggaran subsidi BBM (Bahan Bakar Minyak) di Indonesia saat ini sudah masuk kategori mengerikan. Beban tersebut membuat catatan merah pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dari investor.

Pengamat Ekonomi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), A Tony Prasetiantono menyatakan, sejak 2009-2014, anggaran subsidi energi terus mengalami peningkatan. Di tahun ini, sambungnya, anggaran subsidi energi menembus Rp 349,5 triliun dan sekira Rp 363 triliun dalam pagu RAPBN 2015.

"Jadi saya menyebut subsidi energi sudah mengerikan. Ini dibaca investor bahwa APBN kita nggak sustain, APBN kita jelek dari struktur, sehingga harus diubah," ujar Tony dalam acara Investor Summit 2014 di Jakarta, Rabu (17/9/2014).

Menurut dia, tahun ini merupakan momentum baik bagi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk lebih menyehatkan struktur APBN. Sayangnya, tambah Tony, hal ini tak dilakukan oleh SBY karena pertimbangan dan alasan.

"Pak SBY menganggap kalau naikkan harga BBM tahun ini, akan menimbulkan chaos," jelasnya.

Lebih lanjut Tony menilai, anggaran subsidi energi yang melebihi Rp 300 triliun dapat digelontorkan untuk membangun stadion sepakbola besar seperti Brazil yang membenahi stadion dalam rangka Piala Dunia.

"Brazil membangun stadion baru dan merenovasi 12 venue stadion untuk Piala Dunia, investasinya cuma US$ 3,5 miliar atau sekira Rp 40 triliun. Jadi dengan subsidi energi Indonesia Rp 350 triliun, kita bisa bikin stadion 10 kali dari Brazil," tutur Tony.

Tony menuturkan, penyelenggaran kegiatan sepak bola dunia di negeri Samba itu hanya merogoh anggaran US$ 13,5 miliar.

"Tapi karena Brazil sama dengan kita suka korupsi, maka saya itung US$ 15 miliar atau setara Rp 170 triliun. Jadi uang subsidi BBM kita sebenarnya bisa bikin dua kali Piala Dunia dari Brazil. Buat pria dan wanita," cetus Tony. (Fik/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.