Sukses

Harga BBM Naik Jadi Rp 8.500/Liter, Jokowi Hemat Rp 100 Triliun

Kenaikan harga BBM hanya akan menyumbang tambahan inflasi sebesar 2 persen jika penyesuaian harga Rp 2.000 per liter.

Liputan6.com, Jakarta - Pengamat Ekonomi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), A Tony Prasetiantono memberikan solusi bagi Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) untuk menambal kekurangan anggaran infrastruktur sebesar Rp 92,7 triliun pada 2015. Cara paling tepat dan cepat dengan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) pada November ini.

"Naikkan saja harga BBM Rp 2.000 per liter pada November 2014. Karena kalau tidak, akan menunggu lagi dan baru bisa menaikkan harga di Maret 2015 saat inflasi rendah," kata dia di Jakarta, Rabu (17/9/2014).

Dengan mengambil kebijakan ini, dinilai Tony, akan memberikan penghematan cukup signifikan terhadap anggaran negara. Dengan penyesuaian harga BBM sebesar Rp 2.000 per liter, Jokowi dapat menghemat sekira Rp 100 triliun.

"Sebesar Rp 10 triliun digelontorkan untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT). Dan sisanya Rp 90 triliun bisa dipakai membangun infrastruktur yang menjadi program beliau sekaligus Rancangan Teknokratik RPJMN," jelas dia.

Terkait dampak terhadap inflasinya, Tony bilang, hanya akan menyumbang tambahan inflasi sebesar 2 persen jika penyesuaian harga Rp 2.000 per liter.

"Jadi inflasi tahun ini bisa mengarah ke level 6 persen kalau harga BBM naik di November. Artinya masih rasional lah," pungkas dia. (Fik/Nrm)

 

*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.