Sukses

Mimpi Jadi Bank Terbesar di ASEAN, Mandiri Lakukan Transformasi

Bank Mandiri membukukan pertumbuhan aset sebesar 13,8 persen menjadi Rp 764,9 triliun.

Liputan6.com, Jakarta - Ambisi PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) untuk marajai perbankan di kawasan regional ASEAN masuk dalam program transformasi ketiga periode 2015-2020. Dalam proses transformasi ini, Bank Usaha Milik Negara (BUMN) akan memperkuat lini bisnisnya termasuk di sektor pembiayaan mikro.

Wakil Direktur Utama Bank Mandiri, Riswinandi mengungkapkan, era Masyarakat Ekonomi ASEAN dimulai pada tahun depan, namun khusus perbankan sendiri baru akan dimulai pada 2020 nanti.

"Periode 2015-2020, kami masuk ke periode transformasi ketiga. Transformasi pertama dilakukan pada 2005-2009 saat kami mempunyai masalah kualitas kredit. Kemudian transformasi kedua di 2010 dan tahun ini transformasi terakhir untuk tahap kedua," ujarnya di acara Investor Summit, Jakarta, Rabu (17/9/2014).

Dia menjelaskan, transformasi ketiga fokus pada penajaman posisi di era MEA dan memperkuat persaingan yang semakin meningkat.

"Indonesia akan menjadi sasaran perbankan asing dan industri keuangan lain. Makanya kami antisipasi dengan persiapan organisasi, meningkatkan peran di kantor wilayah dan lainnya," ujar Riswinandi.

Diakuinya, bisnis kredit mikro ke depan akan terus digenjot. Pasalnya pasar usaha kecil dan menengah di Indonesia masih sangat luas sehingga menjadi pasar empuk bagi perbankan nasional yang sahamnya dimiliki asing.

"Bank-bank nasional yang dimiliki asing fokus ke mikro. Portofolio wholesale dikurangi menjadi 60 persen dan ritel 30 persen karena kami lebih hati-hati serta bisa memberi manfaat termasuk pembiayaan mikro karena bisnis ini terus tumbuh Rp 32 triliun atau 7 persen dari total aset," terang dia.

Sejak Januari-Agustus 2014, Bank Mandiri berhasil meningkatkan kinerja secara konsisten yang terlihat pada rata-rata pertumbuhan tahunan kredit pada periode 2005-2013 yang sebesar 24,3 persen dan rata-rata pertumbuhan tahunan Dana Pihak Ketiga (DPK) 15,4 persen.

Laju pertumbuhan kredit dan DPK Bank Mandiri sebesar masing-masing 13,3 persen dan 10,7 persen menjadi Rp 485,8 triliun dan Rp 555,9 triliun pada kuartal II 2014.
 
Bank Mandiri membukukan pertumbuhan aset dan laba bersih sebesar masing-masing 13,8 persen dan 15,6 persen menjadi Rp 764,9 triliun dan Rp 9,6 triliun. (Fik/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.