Sukses

DPR Beri Izin Dua BUMN Energi Cari Pinjaman Luar Negeri

Komisi VII DPR RI menyetujui jatah pinjaman luar negeri untuk BUMN energi yaitu Pertamina dan PLN senilai Rp 3,965 triliun dalam RAPBN 2015.

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) dan PT PLN (Persero) mendapat jatah pinjaman luar negeri melalui Subsidiary Loan Agreement (SLA) sebesar Rp 3,965 triliun. Hal tersebut telah disetujui komisi VII DPR dan ditetapkan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2015

"Komisi VII DPR RI menyetujui usulan SLA TA 2015 untuk sektor ESDM sebesar Rp3,965 triliun," kata anggota komisi VII DPR yang menjadi Ketua rapat Kerja RAPBN 2015, Milto Pakpahan, di gedung DPR, Jakarta, Rabu (17/9/2014).

Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Ad Interim Chairul Tanjung mengungkapkan, besaran jatah pinjaman luar negeri tersebut dibagi menjadi dua. Pertama jatah pinjaman luar negeri untuk PLN.

Rencananya dana tersebut untuk membiayai 22 proyek yang terdiri dari 18 proyek yang sudah berjalan dengan anggaran Rp 2,789 triliun dan empat proyek yang baru akan dilakukan sebesar Rp 499 miliar."Total untuk PLN Rp 3,288 trilun," ungkap Chairul.

Sedangkan pinjaman luar negeri untuk Pertamina, akan dilimpahkan kepada anak usahanya yaitu PT Pertamina Geothermal Energi. Dana tersebut untuk tiga proyek yang sedang berjalan sebesar Rp 678 miliar.

Adapun ketiga proyek panas bumi tersebut yakni PLTP Lumut Balai 1 dan 2 dengan kapasitas 2 x 55 mega watt, PLTP Ulu Belu 3 dan 4 dengan kapasitas 2 x 55 megawatt, serta PLTP Lahendong 5 dan 6, dengan kapasitas 2 x 20 mega watt. (Pew/Ahm)

 

*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini