Sukses

Sentimen The Fed Bayangi IHSG, Lirik Delapan Saham Pilihan

Efek lanjutan stimulus di China dan rencana bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve terkait suku bunga pengaruhi laju IHSG.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melanjutkan penguatan pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Pelaku pasar akan fokus mencermati hasil pertemuan bank sentral The Federal Reserve/The Fed dan pergerakan nilai tukar rupiah.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan, IHSG sedang berusaha menambah kekuatan menguat. Gerak IHSG menuju level resistance terdekat di kisaran 5.202.

"Target resistance ini merupakan titik konfirmasi yang diharapkan bisa menambah kembali kekuatan naik dari IHSG dalam tren jangka pendek," ujar William, dalam ulasannya, Kamis (18/9/2014).

Ia mengatakan, jika berhasil menutup perdagangan di atas resistance itu, maka level support di level 5.130. Dalam jangka panjang, IHSG masih dalam tren menguat sehingga pelaku pasar dapat memanfaatkan masa koreksi untuk melakukan akumulasi pembelian saham.

Sementara itu, Analis PT Panin Sekuritas Tbk, Purwoko Sartono menuturkan, efek dari stimulus China masih akan berlanjut hari ini sehingga mempengaruhi laju IHSG. Di sisi lain, investor akan mencermati hasil keputusan pertemuan bank sentral The Federal Reserve terkait kebijakan suku bunga.

Berdasarkan survei Bloomberg, Chairman The Fed, Janet Yellen hanya akan menaikkan suku bunga secara bertahap dalam kurun waktu 2015-2017 meski ekonomi stabil dalam beberapa tahun terakhir.

"IHSG akan berada di kisaran 5.170-5.205 dengan kecenderungan menguat," kata Purwoko.

Hal senada disebutkan dalam riset PT Sinarmas Sekuritas, indeks saham akan dipengaruhi oleh kenaikan suku bunga dari pertemuan The Fed yang dapat menyebabkan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah hingga ke level Rp 12.000.

Sentimen lainnya yaitu data inflasi AS pada Agustus yang diperkirakan stagnan di level 0,2 persen Year on Year (YoY). Jepang juga akan merilis data neraca perdagangan yang akan defisit ke 1,19 triliun yen dibandingkan sebelumnya defisit 964 miliar yen.

"IHSG akan bergerak variatif di kisaran 5.230-5.150," tulis riset PT Sinarmas Sekuritas.

Rekomendasi Saham

Dalam riset PT Sinarmas Sekuritas, sejumlah saham yang dapat diperhatikan yaitu PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), PT Multipolar Tbk (MLPL), dan PT Pakuwon Jati Tbk (PWON).

William memilih sejumlah saham yang jadi pertimbangan pelaku pasar antara lain saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan PT Astra International Tbk (ASII).

Rekomendasi Teknikal

Analis PT HD Capital Tbk, Yuganur Widjanarko memilih saham PT Astra International Tbk untuk jadi pertimbangan pelaku pasar saham. Menurut Yuganur, koreksi selama dua minggu lebih telah membawa emiten berkapitalisasi besar ini ke daerah jenuh jual.

"Rekomen akumulasi untuk rebound reli dari zona oversold, dengan trading target Rp 7.450," kata Yuganur.

Yuganur merekomendasikan masuk saham ASII di level pertama Rp 7.250, level kedua Rp 7.175, dan cut loss point Rp 7.125. (Ahm/)

 

*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.