Sukses

Stok di AS Melimpah, Harga Minyak Melandai

Harga minyak jenis Brent untuk pengiriman november turun 8 sen sehingga menetap di US$ 98,97 per barel.

Liputan6.com, New York - Harga minyak mentah jatuh pada perdagangan Rabu (Kamis pagi waktu Jakarta), setelah sebuah laporan dari Departemen Energi Amerika Serikat (AS) menunjukkan bahwa stok minyak mentah di negara tersebut mengalami kenaikan tajam.

Mengutip dari Reuters, Kamis (18/9/2014), harga minyak jenis Brent untuk pengiriman november turun 8 sen sehingga menetap di US$ 98,97 per barel. Sedangkan untuk pengiriman Oktober mengalami penurunan lebih besar yaitu mencapai 49 sen menjadi US$ 94,42 per barel.

Departemen Energi AS mengumumkan bahwa stok minyak mentah di AS mengalami kenaikan sebesar 3,7 juta barel pada pekan lalu. Pengumuman tersebut jauh dari prediksi para analis dan pelaku pasar. Sebelumnya, para analis dan pelaku pasar menduga bahwa persediaan minyak mentah di AS bakal turun.

Kenaikan jumlah stok minyak mentah tersebut terjadi karena sebagian kilang minyak mengurangi utilisasi kapasitas. Selain itu, impor juga mengalami lonjakan yang cukup tinggi.

Analis Price Futures Group di Chicago, AS, Phil Flynn mengatakan, banyak perusahaan yang memilih melakukan impor yang cukup besar pada beberapa minggu ini karena memang ada kondisi yang menguntungkan untuk melakukan impor yang lebih banyak.

"Penguatan dolar AS terhadap beberapa mata uang lain membuat impor terasa lebih murah, oleh sebab itu banyak yang melakukan impor minyak" jelasnya.

Memang, kekuatan dolar AS pada beberapa minggu ini memberikan angin segar kepada para importir minyak sehingga berpengaruh kepada harga minyak. (Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.