Sukses

Sinyal Bank Sentral AS Hapus Penguatan Harga Emas Selama 2014

Harga emas untuk pengiriman Desember turun sebesar US$ 12,80 atau sekitar 1 persen menjadi US$ 1.223,90 per ounce.

Liputan6.com, Vancouver - Harga emas bereaksi negatif terhadap sinyal yang diberikan oleh Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (The Fed). Pada pertemuan yang diadakan pada Rabu kemarin, The Fed memberikan sinyal bahwa mereka masih akan mempertahankan suku bunga acuan pada level yang rendah.

Mengutip dari Mining.com, Kamis (18/9/2014), pada akhir perdagangan di Divisi COmex Negw York Mercantile Exchange, harga emas untuk pengiriman Desember turun sebesar US$ 12,80 atau sekitar 1 persen menjadi US$ 1.223,90 per ounce. Harga tersebut merupakan harga terendah selama tahun ini.

Setelah ditutup di level US$ 1.205 per ounce pada tahun lalu, harga emas terus mendaki hingga mencapai pada level US$ 1.380 pada Maret 2014. Tetapi pada kuartal ketiga ini, harga laju emas tersendat dan bahkan mengalami penurunan sebesar 5 persen.

Salah satu pemicu melemahnya harga emas adalah pernyataan dari Gubernur Bank Sentral Amerika, Janet Yellen yang menyatakan bahwa The Fed masih akan mempertahankan suku bunga mendekati nol persen dalam waktu yang cukup lama.

Alasan The Fed mempertahankan suku bunga tersebut karena untuk mendorong tertumbuhan ekonomi Amerika ke level yang lebih tinggi. Ekonomi Amerika masih memerlukan stimulus.

Namun, Bank Sentral Amerika memberikan sinyal bahwa suku bunga akan kembali ke tingkat normal sekitar 3,75 persen pada akhir 2017.

Pernyataan dari Janet Yellen tersebut langsung membuat nilai tukar dolar AS melonjak tinggi. Dampaknya, harga emas yang memang selalu bergerak berlawanan terhadap dolar terus tertekan. (Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini