Sukses

Harga Minyak Jatuh Ditimpa Keperkasaan Dolar AS

Harga minyak mentah merosot karena melimpahnya pasokan dan penguatan pada dolar AS.

Liputan6.com, New York - Harga minyak mentah merosot pada perdagangan Kamis (Jumat WIB pagi) karena melimpahnya pasokan dan penguatan dolar Amerika Serikat (AS).

Menguatnya dolar AS membuat minyak kurang menarik di mata investor, terutama yang memegang mata uang lain.  

Dilansir dari Investing.com, Jumat (19/9/2014), harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November turun 1,141 persen menjadi US$ 91,89 per barel di New York Mercantile Exchange. Harga minyak diperdagangan dengan level terendah  US$ 91,84 per barel dan tertinggi US$ 93,59 per barel. 

Bank Sentral AS (The Fed) pada Rabu mengumumkan kemungkinan untuk mengakhiri program pembelian obligasi bulanan mulai Oktober dan menaikkan suku bunga pada 2015. Hal ini membuka jalan bagi dolar AS untuk terus menguat.

Laporan dari Energy Information Administration AS menunjukkan persediaan minyak mentah AS meningkat 3,7 juta barel dalam pekan yang berakhir 12 September, mengalahkan ekspektasi penurunan 1,7 juta barel, yang memicu kekhawatiran pasokan. 

Jumlah persediaan minyak mentah mencapai 362,3 juta barel pada pekan lalu.  Laporan ini juga menunjukkan adanya penurunan jumlah persediaan bensin 1,6 juta barel, dibandingkan dengan perkiraan untuk penurunan 0,3 juta barel.

Secara terpisah, di ICE Futures Exchange di London, kontrak berjangka minyak Brent untuk pengiriman November turun 1,32 persen menjadi US$ 97,67 per barel. Sedangkan selisih antara harga minyak Brent dan WTI  sebesar US$ 5,78 per barel. (Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini