Sukses

BBM Subsidi Naik Rp 1.000, RI Bisa Bangun 23 Pembangkit Listrik

Dengan menaikan harga BBM subsidi Rp 1.000 per liter, negara bisa menghemat Rp 46 triliun.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah terus didesak untuk menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Dengan menaikan harga BBM Subsidi, maka anggaran yang semula dialokasikan untuk BBM tersebut bisa dialihkan ke sektor infrastruktur.

Pengamat Ekonomi Universitas gajah Mada, Yogyakarta, Denni P Purbasari mengatakan, dengan menaikan harga BBM bersubsidi sebesar Rp 1.000 per liter saja, banyak infrastruktur yang bisa terbangun.

"Dengan menaikan harga BBM Rp 1.000 per liter, negara bisa menghemat Rp 46 triliun. Sedangkan untuk bangun jalur kereta hanya butuh Rp 9,8 triliun," ujarnya saat diskusi di Kantor Ansor, Jakarta Pusat, Jumat (19/9/2014).

Dia menjelaskanan, jalur kereta yang bisa dibangun dengan anggaran Rp 9,8 triliun sepanjang 436 kilometer (km) dan bisa selesai dalam jangka waktu 2 tahun saja.

"Itu jalurnya sudah seperti dari Cirebon hingga Surabaya. Ini bisa dibangun di Sulawesi, Kalimantan dan Sumatera. Kita kan juga butuh Trans Sumatra, kenapa tidak bangun itu," lanjutnya.

Selain dapat membangun jalur kereta, anggaran yang bisa dihemat ini juga dapat digunakan untuk membangun banyak pembangkit listrik di Indonesia.

"Pembangkit listrik itu cuma butuh Rp 1 triliun, itu 5 tahun lalu. Kalau sekarang anggap saja Rp 1,5 triliun hingga Rp 2 triliun. Itu sudah yang panas bumi, sudah hemat solar, tidak butuh BBM tetapi bisa menerangi seluruh Indonesia," tandasnya. (Dny/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.