Sukses

Harga Minyak AS Turun Lagi Gara-gara Dolar

Harga minyak Amerika Serikat (AS) kembali tertekan akibat kekhawatiran pasokan dan penguatan dolar AS.

Liputan6.com, New York - Harga minyak Amerika Serikat (AS) kembali tertekan akibat kekhawatiran melimpahnya pasokan dan penguatan dolar AS, meski membukukan keuntungan tipis dalam perdagangan sepekan.

Dilansir dari Wall Street Journal, Sabtu (20/9/2014), harga minyak AS jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober turun US$ 66 sen atau 0,7 persen menjadi US$ 92,41 per barel di New York Mercantile Exchange. Harga minyak hanya naik 0,2 persen pada pekan ini.

Sementara harga minyak jenis Brent naik US$ 69 sen atau 0,7%, menjadi US$ 98,39 per barel di ICE Futures Europe dan naik 0,4 persen pada pekan ini.

Dolar AS diperdagangkan mendekati level tertinggi. Minyak yang diperdagangkan dalam dolar, sehingga dolar yang lebih kuat membuat minyak lebih mahal untuk pembeli yang menggunakan mata uang lainnya.

"Dolar AS membuat pasar minyak mentah turun," kata anggota Tyche Capital Advisors, Tariq Zahir.

Harga minyak telah turun lebih dari US$ 15 per barel dari lever tertinggi pada pertengahan Juni akibat kekhawatiran melimpahnya pasokan minyak global dibanding permintaan. Apalagi kekerasan di Irak, Ukraina dan di tempat lain tidak mengganggu produksi minyak musim panas ini.

Hal ini ditandai dengan rencana Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) yang mengisyaratkan bakal memangkas target produksinya pada pertemuan November. Produksi OPEC yang lebih rendah diharapkan bakal mendongkrak harga minyak. (Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.