Sukses

IHSG Dibuka Memerah Diserang Aksi Ambil Untung

Membuka perdagangan pekan ini, laju IHSG memerah diserang aksi ambil untung investor.

Liputan6.com, Jakarta - Membuka perdagangan pekan ini, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memerah diserang aksi ambil untung investor.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Senin (22/9/2014), IHSG turun tipis 8,256 poin atau 0,16 persen menjadi 5.319,32. Indeks LQ45 juga terkikis 0,23 persen ke level 888,58.

Pelemahan indeks saham berlanjut pada pukul 09.00 WIB, dengan IHSG merosot 12,498 poin menjadi 5.215,084. Indeks saham LQ45 pun juga merosot 0,38 persen menjadi 887,499.  Seluruh indeks saham acuan memerah pada hari ini.

Sebanyak 64 emiten menggerus IHSG, sedangkan 40 menahan laju pelemahan IHSG dan 64 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham sebanyak 5.238 kali dengan volume perdagangan saham 127,295 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 138,9 miliar.

Secara sektoral, sebagian besar sektor memerah. Hanya sektor pertambangan dan konsumer yang menghijau.

Investor domestik cenderung melakukan aksi jual Rp 128,5 miliar dan investor asing melakukan aksi jual bersih sekitar Rp 50,3 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 120,6 miliar dan aksi beli asing Rp 61,1 miliar.

Sejumlah saham yang menggerakkan indeks saham dan tercatat sebagai top losser antara lain saham PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) turun 1,05 persen, saham PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) terkikis 1,05 persen, dan saham PT United Tractors Tbk (UNTR) merosot 1,18 persen.

Analis PT MNC Securities Reza Nugraha menilai pada perdagangan saham pekan ini akan cenderung tertekan. Pasalnya, belum ada sentimen yang benar-benar menggerakan indeks saham.

"Kalau sepekan kecenderungan tertekan karena adanya profit taking. Harga saham mahal, seminggu menguat terus. Dengan tidak ada sentimen ada peluang terjadi profit taking," ujarnya.

Reza memperkirakan IHSG bergerak pada level support 5.160. Sedangkan resistance pada 5.280. (Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.