Sukses

Juragan Makanan Sayangkan Sikap SBY yang Tak Naikkan BBM Subsidi

Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia menyayangkan tindakan Presiden SBY yang tidak menaikan harga BBM Subsidi.

Liputan6.com, Jakarta - Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) menyayangkan tindakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang tidak menaikan harga BBM bersubsidi.

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi), Adi S Lukman mengatakan, dirinya setuju dengan saran Pengamat Ekonomi Faisal Basri bahwa kenaikan harga BBM bersubsidi dilakukan dua tahap yaitu pada pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Joko Widodo.

"Saya sebetulnya setuju dengan Pak Faisal, dua tahap. Tapi ternyata pemerintahan SBY tidak mau kan," kata Adi dalam  acara Indonesian Operational Excellence Confrence & Award 2014, di Jakarta, Senin (22/9/2014).

Menurutnya, dengan begitu Presiden Terpilih Joko Widodo harus menaikkan harga BBM bersubsidi sekaligus dengan besaran harga mencapai Rp 3.000 per liter.

" Jadi mau tidak mau harus ada kenaikan Rp 3.000 per November," tuturnya.

Ia mengungkapkan, kenaikan harga BBM bersubsidi merupakan salah satu jalan baik untuk meringankan beban anggaran, jika tidak pembangunan infrastruktur Indonesia tidak akan bertambah.

"Itu salah satu jalan terbaik. Supaya tidak Kolaps ekonomi kita dan bisa memperbaiki infrastruktur," pungkasnya. (Pew/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.