Sukses

Stok Melimpah, Harga Minyak Merosot

Harga minyak mentah berjangka merosot karena melimpahnya stok dan melambatnya pertumbuhan ekonomi di Eropa dan China.

Liputan6.com, Houston - Harga minyak mentah berjangka merosot pada Senin (selasa pagi WIB) karena melimpahnya stok dan melambatnya pertumbuhan ekonomi di Eropa dan China, melebihi ekspektasi penurunan produksi minyak dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC).

Dilansir dari Reuters, Selasa (23/9/2014), harga minyak jenis Brent untuk pengiriman November turun US$ 1,42 menjadi US$ 96,97 per barel. Begitupula harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober turun US$ 89 sen menjadi US$ 91,52 per barel.

Penurunan ini terjadi untuk sesi keempat berturut-turut. Sedangkan harga minyak mentah AS November turun US$ 78 sen menjadi US$ 90,87 per barel.

Kekhawatiran terhadap stagnasi ekonomi Eropa yang dapat berimbas pada ekonomi negara lain menjadi sorotan pada pertemuan G20 di Australia pada hari Minggu lalu.

Menteri Keuangan China Lou Jiwei menegaskan Negeri Tirai Bambu itu tidak akan secara dramatis mengubah kebijakan ekonominya karena salah satu indikator ekonomi. Pernyataan itu disampaikan beberapa hari setelah banyak ekonom yang memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi China setelah data produksi pabrik tumbuh dengan kecepatan terlemah selama hampir enam tahun.

"Pertumbuhan China melambat akan berpengaruh terhadap harga minyak. Berlebihnya pasokan akan menekan harga. Bahkan jika OPEC memotong produksi, tidak akan berdampak besar ke harga," kata Oliver Sloup dari iitrader.com.

Mayoritas dari anggota OPEC membutuhkan harga minyak di atas US$ 100 per barel untuk menggenjot anggaran. Mereka akan meninjau kebijakan produksi minyak pada pertemuan 27 November mendatang.

Banyak analis memperkirakan OPEC akan memangkas produksi untuk memperlambat penurunan harga, namun masih belum jelas seberapa besar dampak pengurangan produksi itu terhadap harga, saat  dunia sedang kelebihan pasokan. (Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini