Sukses

Menanti Data Manufaktur China, Bursa Asia Lesu

Bursa Asia melemah menyusul aksi jual pada saham-saham Amerika Serikat. Sejumlah pelaku pasar juga kini tengah menanti dana manufaktur China

Liputan6.com, Singapura - Bursa Asia melemah menyusul aksi jual pada saham-saham Amerika Serikat. Sejumlah pelaku pasar juga kini tengah menanti dana manufaktur China yang diprediksi melemah.

Melansir data Bloomberg, Selasa (23/9/2014), indeks saham MSCI Asia Pasifik melemah 0,3 persen pada perdagangan pukul 8:54 waktu Hong Kong. Hari ini, pasar-pasar keuangan di Jepang ditutup karena perayaan Autumn Equinox.

Indeks saham Australia S&P/ASX 200 melemah 0,4 persen seiring peningkatan penjualan obligasi di negara tersebut. Indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 0,4 persen di hari kedua pekan ini.

Sementara indeks saham Selandia Baru NZX 50 yang sempat menguat selama tiga hari berturut-turut akhirnya melemah 0,3 persen.

Perusahaan-perusahaan tambahng memimpin pelemahan di bursa Asia, sementara sejumlah saham di negara berkembang melemah 0,3 persen.

Para ekonom memprediksi angka manufaktur China yang akan dirilis hari ini kembali menurun selama dua bulan terakhir. Itu dapat terjadi usai Menteri Keuangan China Lou Jiwei mengumumkan spekulasi akan adanya kebijakan stimulus dalam jumlah besar.

"Purchasing Manager Indeks (PMI) HSBC China akan menjadi agenda utama har ini. Data ekonomi China secara mengejutkan bergerak melemah bulan lalu," ungkap pakar strategi pasar di Bank Sentral Selandia Baru Raiko Shareef.

Sementara itu perusahaan perdagangan elektronik terbesar di China, Alibaba Group Holding Ltd tercatat melemah 4,3 persen setelah sempat melompat 38 persen di lantai bursa New York pada hari pertama perdagangan sahamnya. (Sis/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.