Sukses

Kompak dengan Bursa Asia, IHSG Tersungkur di Zona Merah

Sejalan dengan melemahnya Bursa Asia, IHSG langsung dibuka memerah pada perdagangan Selasa (23/9/2014).

Liputan6.com, Jakarta - Sejalan dengan melemahnya Bursa Asia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung tersungkur di zona merah pada perdagangan Selasa (23/9/2014).

Pada pra pembukaan perdagangan saham, IHSG tercatat turun 17,85 poin atau 0,34 persen menjadi 5.201,94. Indeks LQ45 juga melemah 0,5 persen ke level 886,537.

Pelemahan indeks saham berlanjut pada pukul 09.00 WIB, dengan IHSG merosot ke level 24,87 poin menjadi 5.194,93. Indeks saham LQ45 pun juga terkikis 0,63 persen menjadi 885,414.  Seluruh indeks saham acuan memerah pada awal perdagangan hari ini.

Sebanyak 80 emiten menekan IHSG, sedangkan 26 masih sanggup bertahan di zona hijau dan 53 saham stagnan.

Total frekuensi perdagangan saham sebanyak 5.881 kali dengan volume perdagangan saham 107,691 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 147,78 miliar.

Seluruh sektor saham memerah, dengan penutunan terbesar terjadi pada sektor konsumer, perdagangan dan pertanian.

Investor domestik tercatat melakukan aksi jual Rp 114,3 miliar dan investor asing Rp 73,7 miliar. Sedangkan, pemodal lokal melakukan aksi beli sekitar Rp 132 miliar dan asing Rp 67,7 miliar.

Sejumlah saham yang menggerakkan indeks saham dan tercatat sebagai top losser antara lain saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) turun 1,06 persen, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) melemah 1,09 persen, PT Indo Tambang Megahraya Tbk (ITMG) turun 1,09 persen dan  PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) terkikis 0,85 persen.

Menurut Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan, tekanan yang akan dialami oleh IHSG masih dalam taraf yang wajar. Tekanan tersebut terjadi karena pada minggu lalu indeks telah mencapai rekor tertinggi.

"Hari ini potensi menguji level support di 5.198 sedikit terlihat. Namun kekuatan naik belum menurun," kata William dalam ulasannya.

Bahkan ia melihat bahwa masih akan ada mini capital inflow dalam indeks sehingga diperkirakan sampai akhir perdagangan, pergerakan masih menuju arah resistance di 5.251.

"Bagi investor jangka menengah moment ini dapat memanfaatkan masa koreksi sehat untuk melakukan akumulasi pembelian, dengan rentang jangka panjang," jelasnya. (Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.