Sukses

Harga BBM Naik Jadi Rp 11.000/Liter, Jokowi Hemat Rp 200 Triliun

Presiden terpilih Jokowi didesak untuk segera menaikkan harga BBM bersubsidi.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) didesak untuk segera menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Ekonom bahkan menghitung pemerintah baru akan mampu menghemat anggaran subsidi hingga ratusan triliun rupiah jika menaikkan harga BBM sampai 60 persen.

Kepala Ekonom PT Bank Mandiri Tbk, Destry Damayanti mengungkapkan, apabila pemerintah baru membutuhkan anggaran signifikan untuk menggarap sejumlah program penting di tahun depan, Jokowi-JK dapat menyesuaikan harga BBM subsidi sebesar Rp 4.500 per liter di awal tahun depan.  

Itu artinya, harga jual BBM subsidi akan mencapai Rp 11 ribu per liter atau berada di harga keekonomian. Namun efeknya akan sangat bagus untuk menyehatkan fiskal negara.

"Itung-itungan kami dengan naikkan harga Rp 4.500 per liter atau 60 persen, subsidi habis. Pemerintahan baru bisa menghemat lebih dari Rp 200 triliun," terangnya di acara Seminar Internasional Befriending with The Boom Bust Cycle, Jakarta, Selasa (23/9/2014).

Risikonya, kata Destry, inflasi akan loncat menembus double digit. Sebab dijelaskannya, setiap sepuluh persen kenaikan harga BBM, akan menyumbang tambahan inflasi sampai 0,7 persen.

"Jadi kalau harga jual BBM subsidi naik 60 persen atau Rp 4.500 per liter, inflasinya bisa mencapai 11 persen lebih. Karena asumsi inflasi di 2015 sebesar 4,5 persen," papar dia.

Konsekuensi lain, pemerintahan Jokowi-JK harus siap dengan dana kompensasi kenaikan harga BBM untuk menjaga daya beli masyarakat miskin. (Fik/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini