Sukses

ADB: Kenaikan Harga BBM Kerek Inflasi Tapi Hanya Sementara

Dampak kenaikan harga BBM ke inflasi hanya sementara dan lebih kecil dari kenaikan harga pada 2013.

Liputan6.com, Jakarta - Asian Development Bank (ADB) mengakui adanya peningkatan inflasi atas kenaikan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Inflasi diperkirakan tersebut hanya sementara dan lebih kecil dari kenaikan harga BBM 2013.

Deputy Coutry Director Indonesia Residen Mission ADB Edimon Ginting, memperikirakan inflasi Indonesia akan meningkat pada tahun depan menjadi 6,9 persen dari 5,8 persen dari tahun ini.

"Inflasi naik dari rata-rata 5,8 persen pada 2014, menjadi 6,9 persen pada 2015," kata Edimon dalam ADB Outlook di kawasan Sudirman, Jakarta, Kamis (25/9/2014).

Edimon mengungkapkan, peningkatan inflasi tersebut sudah berdasarkan rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang akan dilakukan oleh  pemerintah baru yang dipimpin  Presiden terpilih Joko Widodo.

"Karena di sini sudah kita masukkan asumsi sesuai pernyataan  pemerintah baru yang memikirkan  kenaikkan harga BBM," tuturnya.

Menurut Edimon, gejolak inflasi tersebut bersifat sementara tidak sampai setahun, sehingga ke depannya inflasi akan kembali stabil. Besaran kenaikan inflasi tahun depan pun tidak setinggi inflasi saat pemerintah menaikan harga BBM bersubsidi pada pertengahan 2013.

"Kenaikan akan lebih kecil dari 2013 karena waktu itu ada dua faktor yaitu soal impor hortikultura, dan kenaikan harga BBM karena ditunda-tunda," pungkasnya. (Pew/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.