Sukses

Dolar Terus Menguat, Mampukah Harga Emas Bangkit?

Para pelaku pasar masih mewaspadai sentimen penguatan dolar AS.

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas kembali tertekan turun ke kisaran US$ 1.212 per ounce pada pagi ini. Penurunan harga emas ini selaras dengan penguatan dolar Amerika Serikat (AS), di mana indeks dolar AS kembali menembus level tertinggi baru tahun ini di 85,16.

Menurut Head of Research and Analysis PT Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra, penguatan indeks dolar ini salah satunya disebabkan data penjualan rumah baru AS yang dirilis lebih bagus dari prediksi.

"Harga emas kini berada di kisaran US$ 1.214 per ounce," kata Ariston dalam ulasannya, Kamis (25/9/2014).

Pergerakan harga tersebut berada di kisaran level fibonacci retracement 78,6 persen antara US$ 1.207-US$ 1.235 per ounce yang mungkin masih menyediakan support bagi harga emas.

Ariston menjelaskan, pelemahan lanjutan harga harus menunggu penembusan kisaran support di dekat level retracement 78,6 persen tersebut di kisaran US$ 1.212-US$ 1.211 per ounce, dengan potensi target ke kisaran US$ 1.207 per ounce atau berada di level terendah sejak 22 September.

Sementara resisten terdekat di kisaran US$ 1.219 per ounce. Pergerakan ke atas resisten ini berpeluang membawa harga menguat ke arah US$ 1.224 per ounce.

Hari ini, market mover berpeluang datang dari data Durable Goods Orders dan data klaim tunjangan pengangguran mingguan AS. "Para pelaku pasar masih mewaspadai sentimen penguatan dolar AS yang akan mempengaruhi harga emas," tutur dia. (Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini