Sukses

Produktivitas Buruh RI Tak Kalah dari China & Thailand

Produktivitas Indonesia sebenarnya tidak kalah dari buruh China dan Thailand. Kenapa?

Liputan6.com, Jakarta - Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) mengklaim produktivitas Indonesia sebenarnya tidak kalah dengan produktivitas buruh dari negara lain. Hal tersebut terlihat dari investasi asing yang mulai menancapkan modalnya di Tanah Air.

"Saya yakin produktivitas buruh Indonesia tidak di bawah rata-rata produtivitas standar ASEAN. Oleh karena itu kita siap bersaing. Misalnya, Toshiba memindahkan semua pabrik televisinya di Asia ke Indonesia. Itu menunjukan produktivitas bersaing dengan China dan Thailand," kata Presiden KSPI Said Iqbal, Jakarta, Jumat (26/9/2014).

Said mengatakan, upah bukan permasalahan pengusaha-pengusaha asing untuk menancapkan usahanya di Indonesia karena para pengusaha tersebut rela mengucurkan dana lebih. Investor asal Jepang, Eropa dan Amerika Serikat, bahkan tidak ragu memberi gaji hingga Rp 3,2 juta per bulan.

"Dia  bilang kita sanggup. Produsen ban Chin di Cikarang mereka siap menggaji Rp 4 juta. SDM kita disenangi orang Jepang, buruh perempuan kita telaten," lanjut dia.

Namun demikian, kenaikan upah buruh menjadi permasalah sendiri bagi pemerintah. Menurutnya, pemerintah menempatkan upah buruh sebagai beban ekonomi.

"Maksudnya pemerintah mengatakan kalo upah buruh 'layak' maka sektor informal tidak akan tumbuh karena akan terbebani upah buruh," tuturnya.

Tak hanya itu, dia menganggap jika upah buruh naik maka akan memperlebar kesenjangan antara pekerja di sektor formal dan sektor informal. (Amd/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.