Sukses

Kemarau, Harga Sayuran Naik di Bogor

Kekeringan melanda Bogor berimbas kepada kenaikan harga bahan pokok di pasar-pasar tradisional.

Liputan6.com, Bogor - Musim kemarau yang melanda Bogor, Jawa Barat ternyata memicu kenaikan sayuran di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Kenaikan harga sayuran ini telah dirasakan selama sepekan.

"Akibat kekeringan yang menerpa wilayah Bogor akhirnya berimbas kepada kenaikan harga bahan pokok di pasar-pasar tradisional," kata Pelaksana Seksi Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Kabupaten Bogor, Asep Sihabudin, Senin (29/09/14).

Beberapa bahan pangan yang naik diantaranya harga kacang panjang naik dari Rp 5.000 menjadi Rp 8.000, sawi hijau naik dari Rp 2.000 menjadi Rp 4.000 per kilogram (kg), kol naik dari Rp 2.000 menjadi Rp 4.500 per kilogram.

Wortel naik dari Rp 5.000 menjadi Rp 9.000 per kilogram, tomat naik dari Rp 6.000 menjadi Rp 7.000 per kilogram, buncis naik dari Rp 4.000 menjadi Rp 8.000 dan timun naik dari Rp 2.500 menjadi Rp 4.000.

Kenaikan harga sayuran lainnya yaitu cabai merah, bawang merah, dan  bawang putihmengalami kenaikan lima persen. "Naiknya harga cabe merah jauh lebih tinggi bisa mencapai 10 hingga 15 persen,"paparnya.

Dia menuturkan, pasokan distribusi kebutuhan pokok ini untuk wilayah Kabupaten Bogor dari Cisarua, Megamendung, serta dari daerah bagian barat.

"Para pemasok mengeluhkan dampak dari kekeringan ini yang membuat kualitas bahan pokok menjadi menurun. Kami sudah koordinasi kepada Bulog untuk menjaga kestabilan harga dan tercukupinya persediaan sembako," jelasnya.

Asep menuturkan, pihaknya masih akan terus memantau kestabilan bahan pokok di pasaran, sebagai bentuk antisipasi adanya penimbunan bahan pokok saat musim kekeringan seperti ini yang berdampak terhadap lonjakan harga. (Bima F/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini