Penurunan Bunga Kredit Mandiri Tunggu Keputusan Kenaikan BBM

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Mandiri Tbk pada awal bulan ini telah menurunkan suku bunga deposito dari sebelumnya 6,25 persen menjadi 6 persen. Rencananya, hal itu juga akan diikuti oleh penurunan suku bunga kredit.

Namun, penurunan bunga kredit tersebut masih akan melihat perkembangan rencana kebijakan pemerintah terkait kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.

"‎Kami sedang kesitu (penurunan bunga kredit), kita cuma tunggu kepastian kenaikan harga BBM, nanti kalau kami turunkan, nanti giliran BBM naik kami naikan lagi," kata Budi di Jakarta, Senin (29/9/2014).

Bank Mandiri sendiri memperkirakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi akan terjadi lebih cepat dari yang diperkirakan, lebih tepatnya di masa-masa awal kepemimpinan Presiden Terpilih Joko Widodo.

Lebih cepatnya kenaikan harga BBM tersebut karena Budi menilai jika hal itu dilakukan di tahun 2015 maka akan berbenturan dengan risiko kenaikan suku bunga oleh Bank Sentral AS.

"Penyesuaian bungan kredit berapa nanti tergantung kenaikan harga BBM nya berapa, kalau Rp 3.000 kan itu pasti inflasinya tinggi, kalau kami  kasih bunga di bawah inflasi jelas tidak mau kan," paparnya.

Seperti diketahui, suku bunga kredit Bank Mandiri saat ini berada di kisaran 13,5 persen.

Bank Mandiri menurunkan suku bunga simpanan deposito sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 6 persen pada September 2014. Sebelumnya bank pelat merah ini memasang memberikan bunga 6,25 persen pada bulan sebelumnya.

Budi mengatakan Bank Mandiri menurunkan suku bunga deposito karena telah mencapai kondisi likuiditas yang lebih baik untuk mendukung pertumbuhan kredit dan asset produktif lainnya sesuai target yang telah dicanangkan dalam anggaran 2014. ‎ (Yas/Gdn)