Sukses

Ini Kronologi Kecelakaan di Tambang Freeport

Kementerian ESDM menyampaikan kronologi kecelakaan yang terjadi di tambang terbuka PT Freeport Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) telah mengirimkan tim investigasi untuk menyelidiki kecelakaan di lokasi tambang PT Freeport Indonesia, dan telah menerima kronologi kecelakaan.

Menurut Direktur dan Lingkungan Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM, Bambang Susigit menuturkan, tim investigasi terdiri dari inspektur tambang berjumlah empat orang. Tim ini telah dikirim ke tambang Freeport Indonesia pada Sabtu 27 September 2014.

"Tugas inspektur ini hanya mencari penyebab kecelakaan pertama agar tidak terulang. Kalau ada kesalahan perbaiki, kenapa tidak menentukan siapa yang salah karena inspektur tambang bukan penyelidik," ujar Bambang, Senin (29/9/2014).

Bambang mengaku telah menerima kronologi kejadian kecelakaan yang menewaskan empat orang tersebut. Peristiwa kecelakaan terjadi pada Sabtu 27 September 2014 pukul 7.22 WIT. Kecelakaan itu terjadi di jalan tambang yaitu mobil kecil membawa delapan karyawan yang bertugas untuk perawatan fasilitas pompa.

"Jadi sembilan dengan seorang supir pada saat menuju lokasi berpapasan dengan dump truck yang menuju ke tambang Kuari tambang batu punya Freeport," ungkap Bambang.

Ia melanjutkan, dalam aturan jika mobil kecil berpapasan dengan kendaraan berat, mobil kecil harus berhenti mendahulukan kendaraan berat dan bermuatan. Mobil kecil tersebut telah mengikuti aturan.

"Mobilnya berhenti harusnya kendaraan itu berbelok lebih lebar, tapi tidak tahu kenapa belok lebih sempit jadi ban depan truk melindas mobil kecil," ungkapnya.

Menurut Bambang, delapan orang tersebut baru berganti shift dan mobil juga baru keluar dari kantor.

"Baru mau masuk ini menuju tempat, ini crew manitenance pompa, di sana kan curah hujan tinggi, air tanah banyak supaya jangan tenggelam. Baru berangkat dia mungkin baru selesai doa," pungkasnya. (Pew/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini