Sukses

Tutup Kantor Dagang Australia Barat di RI Jadi Hasil Menyakitkan

Liputan6.com, Perth - Pemerintah negara bagian Australia Barat memutuskan untuk menutup kantor perwakilan dagangnya di Indonesia. Head of Australia-Indonesia Business Council Western Australia, Phil Turtle menganggap langkah tersebut sebagai keputusan yang menyakitkan. Namun, penutupan tersebut memang harus dilakukan karena biaya operasional kantor tersebut cukup besar.

"Biaya menjalankan kantor di Jakarta masih terbilang kecil dibandingkan dengan volume perdagangan yang dilakuakan antara Australia Barat dan Indonesia," ungkap Turtle seperti dikutip dari Perthnow.com, Selasa (30/9/2014).

Dia menjelaskan, saat ini terdapat banyak potensi besar untuk meningkatkan volume investasi dari Indonesia. Tentu saja, keputusan tersebut akan membuat Australia Barat kehilangan seluruh potensi bisnis itu.

Sementara itu Head of Australia-Indonesia Institute di Perth, Ross Taylor mengatakan, para ahli dan karyawannya tidak memiliki pengetahuan yang sama dan merata mengenai Australia Barat. Lagipula, seluruh pegawainya tak bisa bekerja full time.

"Beban kerja yang ada tak memungkinkan mereka untuk mengambil peranan full time dalam memenuhi seluruh permintaan yang sangat ekstensif dari komunitas bisnis dan pengusaha Australia Barat," tuturnya.

Sepanjang 23 tahun, kantor dagang Australia Barat di Jakarta telah memainkan peranan kunci dalam mengembangkan perdagangan ternak ke Indonesia.

Selain itu, kantor tersebut juga telah memfasilitasi berbagai kesepakatan bisnis bernilai miliaran dolar dan membantu kerjasama dalam berbagai industri mulai dari manufaktur baja hingga perlengkapan alat pancing buatan Australia Barat. (Sis/Art)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.