Sukses

Pembangunan Infrastruktur Bakal Dipercepat di Banten

Plt Gubernur Banten, Rano Karno akan meningkatkan pembangunan infrastruktur untuk memajukan perekonomian di Banten.

Liputan6.com, Serang - Plt Gubernur Banten, Rano Karno berjanji akan meningkatkan pembangunan infrastruktur untuk memajukan perekonomian di Banten.

"Ruh dari pembangunan provinsi ini adalah infrastruktur, itu harus menjadi prioritas," kata Rano Karno, saat menjadi pembicara dalam diskusi terbatas yang di adakan oleh Pemprov Banten bekerjasama dengan Kompas Gramedia Group, di Pendopo Gubernur Kawasan Pusat Pemerintaha Provinsi Banten (KP3B),Serang, Selasa (30/9/2014).

Diskusi yang bertajuk Bangkit Bersama Jati Diri Banten: Memotret Dinamika Masyarakat dan Pemerintahan di Provinsi Banten ini menghadirkan Hermanto Dardak Wakil Kementerian Pekerjaan Umum, Taufikrahman Ruki Mantan Ketua KPK, Rano Karno Plt Gubernur Banten, dan Ali Fadhillah Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Provinsi Banten.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten, penduduk di tanah Jawa berjumlah 11 juta jiwa, dimana kepadatannya berada di wilayah Banten utara dengan tingkat populasi 1300 jiwa per kilometer persegi.

"Wilayah utara sudah sangat padat, sedangkan di wilayah selatan memiliki potensi yang sangat luar biasa. Sehingga fokus pembangunannya ada di wilayah Kabupaten Pandeglang dan Lebak," terangnya.

Provinsi Banten memiliki daerah strategis nasional yang akan digunakan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan Master Plan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).

Diantaranya Tanjung Lesung yang dijadikan wilayah pariwisata dan dikelola oleh PT Banten West Java dengan nilai investasi Rp 27 triliuan, pembangunan Jembatan Selat Sunda (JSS), proyek terintegrasi pengolahan besi baja antara PT Krakatau Steel dengan Korea dengan nilai Rp 60 triliun, pembangunan jalan tol Serang-Panimbang sepanjang 80 km, hingga pembangunan bandara.

"Karena pembangunan nasional di Banten banyak, di tahun 2015 Provinsi harus melakukan review Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) yang kini sudah di atur untuk 2010-2030," jelas Rano.   

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini