Sukses

Aksi Jual Berlanjut, IHSG Turun Tipis

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 4,4 poin atau 0,09 persen menjadi 5.137,57 pada penutupan perdagangan saham Selasa pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung fluktuaktif sepanjang hari ini. Sentimen eksternal memberikan pengaruh besar terhadap gerak IHSG.

Pada penutupan perdagangan saham, Selasa (30/9/2014), IHSG turun tipis 4,4 poin atau 0,09 persen menjadi 5.137,57. Indeks saham LQ45 turun 0,20 persen menjadi 873,07. Seluruh indeks saham acuan tertekan pada hari ini.

IHSG dibuka melemah menjadi 5.115,81 pada pra pembukaan perdagangan saham hari ini. Level tertinggi IHSG di kisaran 5.151 dan terendah 5.102,41. Pelemahan IHSG didorong dari 154 saham berada di zona merah. Akan tetapi, IHSG melemah terbatas didorong 148 saham menguat. Sementara itu, 86 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham hari ini cukup ramai. Total transaksi perdagangan saham sekitar 263.471 kali dengan volume perdagangan saham 7,15 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 6,05 triliun.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menguat dan melemah pada hari ini. Sektor saham perdagangan tergelincir 0,55 persen, disusul sektor saham infrastruktur melemah 0,24 persen. Lalu sektor saham consumer goods melemah 0,22 persen dan sektor saham konstruksi merosot 0,21 persen.

Tekanan jual investor asing masih berlanjut sehingga berdampak negatif ke bursa saham. Investor asing melakukan aksi jual sekitar Rp 900 miliar. Sedangkan investor lokal melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 900 miliar.

Saham-saham yang menguat pada hari ini antara lain saham LSIP naik 2,7 persen menjadi Rp 1.900 per saham, saham TBIG mendaki 1,2 persen menjadi Rp 8.000 per saham, dan saham CPIN menguat 1,31 persen menjadi Rp 4.240 per saham.

Sedangkan saham-saham yang melemah antara lain saham LPPF turun 4,7 persen menjadi Rp 16.225 per saham, saham INCO tergelincir 2,47 persen menjadi Rp 3.750 per saham, dan saham SSMS tersungkur 3,44 persen menjadi Rp 1.265 per saham.

Pengamat pasar modal, Reza Priyambada menuturkan, saat ini masih banyak sentimen negatif yang membayangi laju IHSG. Sentimen negatif terutama berasal dari bursa saham global. Aksi demonstrasi di Hong Kong memberikan kekhawatiran kepada pelaku pasar terhadap pertumbuhan ekonomi China sehingga berdampak ke bursa saham Amerika Serikat (AS) dan Asia.

"Belum meredanya demo di Hong Kong akan ganggu ekonomi China sehingga berpengaruh negatif. Pelaku pasar pun cenderung mengamankan posisi," ujar Reza, saat dihubungi Liputan6.com.

Selain itu, katalis positif dari dalam negeri pun belum ada yang berdampak ke IHSG. Pelaku pasar cenderung khawatir terhadap rencana bank sentral Amerika Serikat (AS) yang akan menaikkan suku bunga secepatnya sehingga berdampak terhadap penguatan dolar AS.

Sementara itu, bursa saham Asia cenderung variatif. Indeks saham Jepang Nikkei melemah 1,5 persen. Diikuti indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 1,6 persen. Indeks saham Korea Selatan Kospi dan Taipei masing-masing melemah 0,8 persen dan 0,6 persen. Sedangkan indeks saham Shanghai naik 0,1 persen, yang diikuti indeks saham Sydney menguat 0,2 persen. (Ahm/)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini