Sukses

Ini Rekam Jejak Muhamad Husen, Dirut Pertamina Pengganti Karen

Liputan6.com, Jakarta Dewan Komisaris PT Pertamina (Persero) menunjuk Direktur Hulu Pertamina Muhamad Husen sebagai Pelaksana Tugas Direktur Utama Pertamina terhitung mulai 1 Oktober 2014.
 
Penunjukan itu tertuang dalam Surat Penunjukan Pelaksana Tugas Direktur Utama Nomor 289/K/DK/2014 tertanggal 30 September.  Dewan Komisaris Pertamina juga telah menyurati Menteri BUMN selaku RUPS Pertamina perihal penunjukan tersebut.
 
Sesuai dengan Anggaran Dasar Pertamina pasal 10 ayat 25 butir b, Dewan Komisaris Pertamina menggunakan kewenangannya untuk menunjuk salah seorang anggota direksi untuk menjadi pelaksana tugas Direktur Utama Pertamina. 

Untuk itu, Muhamad Husen, yang saat ini menjabat sebagai Direktur Hulu, telah ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas Direktur Utama dengan wewenang penuh terhitung tanggal 1 Oktober 2014 sampai dengan ditetapkannya Direktur Utama definitif oleh RUPS.
 
Sementara itu, pada hari ini Menteri BUMN selaku RUPS telah menyerahkan secara resmi Surat Keputusan tentang Pemberhentian Dirut Pertamina kepada Karen Agustiawan.

Lalu bagaimana sepak terjang Husen di sektor hulu migas? berikut ulasannya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Rekam jejak Husen

Dilansir dari situs resmi Pertamina.com, Pria kelahiran Bandung, 2 Maret 1957 ini meraih gelar Sarjana Geologi di ITB  pada 1984. Dia juga mengantongi gelar Magister Sains dari University of London pada 1989.

Husen mengawali karir di dunia perminyakan pada 1984 sebagai ahli Geologi di Divisi Eksplorasi LEMIGAS dan dilanjutkan sebagai Kepala Remote Sensing & GIS Studies Group lalu Kepala Unit Layanan Teknis Eksplorasi LEMIGAS.

Pada 2001–2005, dia memegang mandat untuk menjabat sebagai Kepala Divisi Eksplorasi LEMIGAS lalu menjabat sebagai Asisten Deputi Bidang Perminyakan pada Deputi bidang Energi Sumber Daya Mineral dan Kehutanan di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

Selanjutnya sejak 5 Maret 2008, Husen menjabat sebagai Direktur Hulu Pertamina menggantikan Bagus Setiarja yang mengundurkan diri dari posisinya karena masalah kesehatan. Tak hanya di Pertamina, Husen juga menjabat sebagai Komisaris Utama di Pertamina EP mulai 12 Agustus 2011.

Kinerja Husen sebagai Direktur cukup cemerlang. Bahkan di tengah kecenderungan penurunan produksi minyak nasional, dengan aspirasi ‘Aggressive Upstream’,  produksi migas Pertamina pada 2013 justru meningkat menjadi 465.220 barel setara minyak per hari (boepd) jika dibandingkan dengan capaian 2012 sebesar 461.630 boepd.

Secara keseluruhan, Pertamina telah tercatat sebagai produsen migas terbesar di Indonesia berdasarkan peningkatan operasinya tersebut. Tak hanya itu, realisasi produksi panas bumi Pertamina juga berhasil mencapai angka 21,73 juta ton sepanjang 2013. Jumlahnya meningkat 38,5 persen dibandingkan pada 2012 yang hanya mencapai 15,69 juta ton.

Di masa mendatang, jumlah panas bumi Pertamina diperkirakan terus meningkat seiring dengan adanya target peningkatan kapasitas produksi  sedikitnya 800 megawatt (MW) pada 2018.

Keberhasilan Pertamina untuk meningkatkan produksi migas telah mendongrak untung perseroan sebesar 11 persen menjadi US$ 3,07 miliar pada 2013. Hal ini juga telah membawa Pertamina masuk dalam jajaran 500 perusahaan raksasa dunia, Fortune Global 500 2014.

Kini Dewan Komisaris Pertamina telah menunjuk Husen sebagai pelaksana tugas Direktur Utama Pertamina menggantikan Karen yang resmi berhenti pada 1 Oktober 2014. (Ndw)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.