Sukses

Wamen ESDM: Subsidi BBM Bagai Menggarami Lautan

Subsidi BBM yang telah diberikan oleh pemerintah selama ini tidak menghasilkan apapun.

Liputan6.com, Jakarta - Pemberian subsidi bahan bakar minyak (BBM) yang telah dilakukan oleh pemerintah selama ini seperti menggarami lautan. Pasalnya, mereka yang menerima subsidi sebenarnya adalah masyarakat yang mampu. Selain itu, subsidi yang telah diberikan selama ini tidak menghasilkan apapun.

Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Susilo Siswoutomo mengungkapkan, subsidi untuk BBM saat ini sudah telalu besar. Ia pun memberikan perumpamaan, seandainya masyarakat Indonesia puasa mengkonsumsi BBM subsisi satu hari saja maka dana subsidi tersebut sudah bisa digunakan untuk membangun bandara.

"Subsidi kita Rp 300 triliun bisa bikin 300 bandara.Bandara semarang butuh Rp 1,2 triliun. Jadi satu hari puasa beres," kata Susilo, di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (1/10/2014).

Ia mengakui subsidi BBM sudah terlalu membebani pemerintah saat ini, karena itu subsidi tersebut harus dikurangi dengan cara menaikan harga. "Pemerintah yang baru dan lama sepakat subsidi BBM harus dikurangi subsidi BBM itu kill us," tuturnya.

Menurutnya, dengan kenaikan harga BBM, pemerintah bisa mengalihkan subsidi ke sektor lain seperti kesehatan, pendidikan dan infrastruktur. Tidak seperti saat ini subsidi BBM habis dibakar di jalan dan tidak ada hasil.

"BBM harus dikurangi supaya pemerintah bisa bangun infrastruktur kesehatan, jalan kereta api, infrastruktur perhubungan, sehingga gerkan masyarakat lebih baik, Kalau sekarang dibakar, ibaratnya kaya garamin laut seberapa saja garamnya dipake laut tetap asin," pungkasnya. (Pew/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini