Sukses

Harapan Pengusaha kepada Jokowi Soal Sektor Kelautan

Ketua Umum Kadin, Suryo B.Sulisto menuturkan, pembangunan sektor kelautan juga perlu sikap hati-hati tanpa mengurangi kecepatan.

Liputan6.com, Jakarta - Kalangan pengusaha berharap pemerintah Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK)  dapat belajar dari pemerintahan sebelumnya dalam pengembangan sektor kelautan Indonesia.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Suryo Bambang Sulisto mengatakan, terbukanya pintu investasi pada sektor kelautan pada masa pemerintahan baru nanti jangan sampai mengulangi kesalahan yang telah terjadi selama ini.

"Kesalahan yang saya maksud adalah bahwa kita hanya mengejar pertumbuhan yang tidak menciptakan kemakmuran bagi rakyat," ujar Suryo saat memberikan sambutan pada acara Indonesia Ocean Investment Summit di Hotel Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (1/10/2014).

Menurut Suryo, potensi kelautan merupakan resources of  the last  resort untuk menciptakan kemakmuran bagi rakyat di saat sumber daya alam yang ada di wilayah daratan sudah semakin menipis sehingga tidak banyak harapan untuk menjadikannya sebagai sumber kemakmuran.

"Pembangunan kelautan memerlukan manajemen yang lebih rumit karena kemungkinan terjadinya benturan kepentingan sektor sangat tinggi. Selain itu eksplotasi sumber daya kelautan memerlukan pengendalian dan pengawasan yang lebih kompleks," lanjutnya.

Menurut Suryo, Indonesia harus menganut paradigma global dalam pembangunan kelautan yaitu good governance dan sustainability. Pasalnya, kedua tujuan ini merupakan dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan.

Selain itu, dengan diterbitnya Undang-undang kelautan belum lama ini diharapkan mampu menjadi dorongan untuk meningkatkan investasi kelautan antara lain pada sektor industri maritim, perikanan dan pariwisata.

"Perlu disadari dan diakui bahwa Indonesia belum memiliki pengalaman mendalam dalam menerapkan kedua tujuan pembangunan kelautan tersebut, maka kita perlu lebih prudent dalam melakukan investasi sektor kelautan tanpa mengurangi kecepatan dan percepatan yang kita butuhkan," tandasnya. (Dny/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini