Sukses

Pemodal Lokal Selamatkan Gerak IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik tipis 3,3 poin ke level 5.140,91 pada perdagangan saham Rabu pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung variatif pada hari ini. Tekanan jual investor asing masih mempengaruhi laju IHSG ditambah rilis data makro ekonomi Indonesia terutama neraca perdagangan masih defisit.

Pada penutupan perdagangan saham, Rabu (1/10/2014), IHSG naik tipis 3,3 poin atau 0,06 persen menjadi 5.140,91. Indeks saham LQ45 melemah 0,26 persen menjadi 870,81. Sebagian besar indeks saham acuan melemah pada hari ini kecuali indeks saham MBX dan DBX.

Di pra pembukaan perdagangan, IHSG dibuka naik menjadi 5.148,57. IHSG sempat berada di level tertinggi 5.165,39 dan terendah 5.124,23 pada hari ini.

IHSG dapat menguat ditopang dari 161 saham berada di zona hijau. Sementara itu, 121 saham melemah. Sedangkan 87 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham hari ini cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 210.836 kali dengan volume perdagangan saham 5,64 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 5,37 triliun.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham melemah pada hari ini kecuali sektor saham konstruksi, keuangan, perdagangan dan perkebunan. Sektor saham konstruksi naik 1,27 persen, sektor saham keuangan menguat 0,76 persen dan sektor saham perdagangan mendaki 0,94 persen.

Investor asing masih melakukan aksi jual bersih. Berdasarkan data RTI, aksi jual investor asing sekitar Rp 400 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 400 miliar.

Saham-saham yang tercatat sebagai top gainer antara lain saham SUPR naik 16,36 persen menjadi Rp 9.600 per saham, saham GLOB menguat 11,73 persen menjadi Rp 1.000 per saham, saham BBRI naik 3,12 persen menjadi Rp 10.750 per saham, dan saham BW Plantation mendaki 12,61 persen menjadi Rp 625 per saham.

Sedangkan saham-saham yang menekan indeks saham antara lain saham BKSL melemah 6,93 persen menjadi Rp 94 per saham, saham TBIG tergelincir 3,75 persen menjadi Rp 7.700 per saham, dan saham INCO melemah 2,67 persen menjadi Rp 3.650 per saham.

Kepala Riset PT Universal Broker Securities, Satrio Utomo menuturkan, ada kepastian soal harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi naik memberikan sentimen positif untuk bursa saham. Akan tetapi, investor asing masih melakukan aksi jual sehingga penguatan IHSG terbatas.

"Saat ini lebih banyak berita tidak bagus apalagi investor asing masih jualan. Selain itu, defisit neraca perdagangan pada Agustus juga masih terjadi. Namun ada kepastian soal harga BBM naik," kata Satrio, saat dihubungi Liputan6.com.

Ia menuturkan, IHSG mengalami kenaikan secara teknikal. Bila resistance IHSG ditembus 5.180 maka ada potensi melanjutkan penguatan pada perdagangan saham Kamis 2 Oktober 2014.

Sementara itu, bursa saham Asia cenderung menguat pada hari ini. Indeks saham Jepang Nikkei naik 0,2 persen. Indeks saham Sydney menguat 0,3 persen. Hal ini diikuti indeks saham Mumbai naik 0,1 persen dan indeks saham Taipei mendaki 0,1 persen. Sementara itu, indeks saham Korea Selatan melemah 0,7 persen. (Ahm/)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.