Sukses

Kekeringan Bikin Harga Cabai di Semarang Meroket

Kekeringan membuat produksi cabai menurun dan berimbas pada kenaikan harga di sejumlah pasar tradisional di Semarang.

Liputan6.com, Semarang - Musim kemarau ekstrem yang menyebabkan kekeringan di sejumlah daerah ikut melambungkan harga cabai di Jawa Tengah.
 
Kekeringan membuat produksi cabai menurun dan berimbas pada kenaikan harga di sejumlah pasar tradisional di Semarang. Bahkan hgarga cabai berbagai jenis naik dua kali lipat dari sebelumnya.
 
Pantauan Liputan6.com di beberapa pedagang menunjukkan bahwa komoditas dagangannya mengalami kenaikan harga cukup tinggi imbas dari musim kemarau di beberapa daerah penghasil cabai seperti Blora, Magelang, Temanggung dan lainnya.
 
Menurut Sutarsih (40), pedagang cabai di Pasar Bangetayu, kenaikan harga cabai ini sebenarnya sudah berlangsung sejak sebulan ini.
 
 
Setelah Lebaran, harga cabai sempat merosot tajam karena hasil panen melimpah. Harga cabai turun sampai dua kali lipat dari sebelumnya. 
 
"Saat ini harga kembali ke kondisi semula. Harga cabai kembali naik dua kali lipat,” kata Sutarsih, Kamis (2/10/2014). 
 
Harga cabai naik signifikan mulai Rp 6.000-15.000 per kilogram (kg). Harga cabai merah besar misalnya, dari Rp 10.000/kg menjadi Rp 25.000/kg, cabai hijau besar dari Rp 6.000/kg menjadi Rp 12.000/kg. Demikian juga dengan harga cabai keriting dari Rp 12.000/kg menjadi Rp 26.000/kg.
 
Permintaan Meningkat
 
Setyowati (45), pedagang di Pasar Pedurungan Semarang menunjukkan adanya anomali. Meskipun harga naik, namun permintaan cabai justru meningkat.
 
Dalam sehari ia mengaku bisa menjual sekitar 2 ton cabai berbagai jenis dari semula hanya 1,5 ton. Penjualan cabai diperkirakan akan meningkat lagi menjelang Idul Adha. 
 
”Lebaran haji banyak yang mengonsumsi cabai sebagai campuran memasak sate dan tongseng kambing,” kata Setyowati di Pasar Pedurungan. 
 
Di pasar tradisional di sisi timur Semarang ini, harga cabai rawit merah dari semula Rp 8.000/kg menjadi Rp 12.000/kg, cabe rawit hijau dari Rp 5.000/kg menjadi Rp 18.000/kg dan cabe rawit putih dari Rp 4.500/kg menjadi Rp 11.000/kg. 
 
"Lahan pertanian banyak yang kekeringan sehingga pasokan ke pasar menjadi berkurang. Selain karena faktor cuaca dan pasokan yang menurun ke pasaran, kenaikan harga ini juga disebabkan adanya peningkatan permintaan dari konsumen. Walaupun harga sayuran mahal saat ini, tetapi belum mempengaruhi omset pendapatan kami setiap harinya,” kata Setyowati. 
 
Meski naik, namun kualitas cabe yang didapat Setyowati tidak sebagus biasanya. Sebagian besar sudah keriput dan kering. Biasanya cabai terlihat segar dan tidak layu. 
 
Paling tidak setelah Lebaran Haji harga cabai diharapkan berangsur normal. Selain cabai, komoditas lainnya yang mengalami kenaikan harga antara lain, bawang merah dari semula Rp 12.000/kg menjadi Rp 14.800/kg, bawang putih Rp 13.000/kg menjadi 14.600/kg, ayam potong Rp 27.000/kg dari semula Rp 25.000/kg dan daging sapi masih stabil tinggi Rp 90.000/kg-100.000/kg. (Edhie/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini