Sukses

Inflasi Lebih Rendah dari Perkiraan, Rupiah Menguat

Nilai tukar rupiah kembali menunjukkan penguatan meski masih belum mampu keluar dari kisaran 12 ribu per dolar AS.

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah kembali menunjukkan penguatan meski masih belum mampu keluar dari kisaran 12 ribu per dolar AS. Inflasi pada September di level 0,27 persen yang lebih rendah dari bulan sebelumnya 0,47 persen dinilai menjadi angin positif bagi pergerakan nilai tukar rupiah.

Data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI), Kamis (2/10/2014), mencatat nilai tukar rupiah menguat 52 poin ke level 12.136 per dolar AS. Pada perdagangan sebelumnya, nilai tukar rupiah juga tercatat bergerak positif di level 12.188 per dolar AS.

Sementara data valuta asing (valas) Bloomberg, menunjukkan nilai tukar rupiah sempat menguat ke level 12.128 per dolar AS pada perdagangan pukul 8.36 waktu Jakarta. Meski begitu, menjelang siang rupiah kembali berfluktuasi melemah sebesar 0,19 persen.

Pada perdagangan hari ini, rupiah berkutat di kisaran 12.122 - 12.161 per dolar AS hingga menjelang siang.

Ekonom PT Bank Central Asia Tbk, David Sumual mengatakan, meski dirudung bayang-bayang kekhawatiran menghadapi kebijakan moneter Bank Sentral AS (The Fed), tapi data ekonomi domestik yang baik dapat membantu pemulihan nilai tukar rupiah.

"Saat ini, penguatan dolar AS memang melemahkan nilai tukar sejumlah mata uang di Asia, tak hanya rupiah saja, terjadi secara regional. Tapi data ekonomi yang membaik di dalam negeri tetap bisa menjadi angin segar bagi pergerakan rupiah," terangnya.

Sejauh ini, isu politik dari dalam negeri juga diprediksi bisa menjadi tekanan bagi rupiah. Pasalnya, para pelaku pasar kembali menghadapi ketidakpastian menghadapi kemungkinan perubahan sistem dan stabilitas politik.

David menilai, nilai tukar rupiah yang telah menyentuh kisaran 12.200-an per dolar AS sudah menunjukkan level yang terlampau lemah.

"Selama sepekan ini, rupiah sepertinya masih akan tertekan dan berada di kisaran 12.075-12.220 per dolar AS," tandasnya.

Selama sepekan ke depan, penguatan dolar AS juga diprediksi tetap akan membayangi pergerakan rupiah. (Sis/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.