Sukses

Amankan Tes CPNS, Pemkot Surabaya Pasang Tujuh CCTV

Untuk mengawasi pelaksanaan seleksi CPNS, pemerintah kota Surabaya memasang tujuh CCT di lokasi tes.

Liputan6.com, Surabaya - Untuk mengawasi pelaksanaan tes kompetensi dasar (TKD) pada 6-11 Oktober seleksi CPNS yang akan berlangsung selama lima hari di Aula SMKN 5 Surabaya, Pemkot memasang CCTV di tujuh titik, baik di ruang tes maupun ruang registrasi. Hal itu untuk menjamin keamanan selama tes berlangsung.

Menurut Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD) Surabaya, Mia Santi Dewi mengatakan, tes CPNS tersebut merupakan fase krusial yang harus dilalui setelah sebelumnya sudah melewati tahapan pendaftaran dan verifikasi.

Selain untuk alasan keamanan, pemasangan CCTV ini guna menjamin tes berjalan secara transparan. Nantinya, setiap gerak-gerik peserta akan dapat dilihat di layar yang disediakan di luar ruang tes.

"Para pengantar bisa melihat suasana yang ada di dalam tanpa harus mengganggu para peserta tes," tuturnya seperti ditulis Jumat  (3/10/2014).

Mia menceritakan, mulanya pelamar CPNS yang mendaftar melalui website panselnas untuk instansi Pemkot Surabaya sebanyak 9.301 orang. Dari jumlah tersebut, yang datang untuk pemberkasan sebanyak 6.247 orang. Sekitar 980 orang di antaranya dinyatakan tidak boleh mengikuti tes karena tidak memenuhi sejumlah persyaratan.

Kebanyakan penyebab gugurnya 980 orang tersebut dikarenakan ijazah atau disiplin ilmu tidak sesuai dengan posisi yang dilamar. "Jadi 5.267 itu jumlahnya sudah fix karena sudah melalui proses sinkronisasi data dari Panitia Seleksi Nasional (Panselnas)," imbuhnya.

Adapun materi yang diujikan meliputi tiga unsur, yakni wawasan kebangsaan, intelegensi/pengetahuan umum dan karakteristik pribadi. Menurutnya, para peserta akan mengerjakan semua soal dengan metode CAT (computer assisted test).

"Untuk proses pengerjaan soal, peserta tidak perlu membawa alat tulis karena soal dan jawaban seluruhnya tertera dan dikerjakan dengan komputer. Hasilnya pun langsung terkoneksi dengan server secara realtime sehingga nilai bisa diketahui setelah tes," katanya.

Mia menekankan bahwa materi soal dan pengawasan selama tes menjadi kewenangan Badan Kepegawaian Negara (BKN) dalam kapasitasnya selaku anggota panselnas. Sementara, pemkot hanya bertanggung jawab terhadap penyediaan fasilitas dan sarana-prasarana. Untuk TKD kali ini, pemkot mendukung220 unit komputer, dengan rincian 200 komputer akan digunakan untuk tes dan 20 lainnya disiapkan sebagai cadangan.

"Tiap hari akan ada lima sesi. Masing-masing sesi diisi oleh 200 peserta tes. Dengan kata lain, per hari sebanyak 1.000 orang akan mengikuti TKD. Tak hanya itu, perolehan nilai bisa langsung dipantau karena setiap selesai sesi, hasil tes akan dipampang di layar tersebut. Peserta dapat mencatat nilai masing-masing begitu mereka selesai mengerjakan soal," ungkap dia.

Tidak lupa, mantan Kabid Mutasi BKD Surabaya ini mewanti-wanti agar semua pihak tidak mudah percaya terhadap oknum yang menawarkan jalan pintas dengan membayar sejumlah uang. Pasalnya, dia menegaskan, seluruh rangkaian penerimaan CPNS ini tidak dipungut biaya, bebas KKN dan transparan.

"Pada prinsipnya semuanya gratis. Jika ada upaya penipuan, dipastikan itu bukan tanggung jawab kami. Selain itu, peserta yang terbukti melakukan tindakan curang dipastikan statusnya akan langsung gugur," pungkasnya. (Dian Kurniawan/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.