Sukses

Harga Minyak RI Dijual Makin Murah di September

Harga rata-rata minyak mentah Indonesia pada September 2014 turun US$ 4,54 menjadi US$ 94,97 per barel pada September.

Liputan6.com, Jakarta - Tim harga minyak Indonesia mencatat harga rata-rata minyak mentah Indonesia pada September 2014 mencapai US$ 94,97 per barel atau turun US$ 4,54 per barel dari US$ 99,51 per barel pada bulan Agustus 2014. Sementara harga Minas/SLC mencapai US$ 95,66 per barel atau turun US$ 4,34 per barel dari US$ 100 per barel.

Dilansir dari situs Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jumat (3/10/2014), penurunan harga minyak mentah Indonesia tersebut, sejalan dengan penurunan harga minyak mentah utama di pasar internasional yang diakibatkan oleh beberapa faktor.

Pertama, berdasarkan laporan International Energy Agency (IEA) September 2014, perkiraan permintaan minyak mentah dunia 2014 mengalami penurunan menjadi 92,6 juta barel per hari (bph) atau lebih rendah 0,07 juta bph dibanding bulan sebelumnya.

Sementara laporan OPEC September 2014 memproyeksi pertumbuhan perekonomian dunia 2014 cenderung menurun, terutama Jepang, kawasan Eropa, Brazil dan Rusia yang masing-masing mengalami penurunan sebesar 0,5 persen, 0,1 persen, 0,8 persen dan 0,2 persen dibandingkan publikasi bulan sebelumnya.

OPEC menyatakan, keseimbangan suplai dan permintaan minyak mentah dunia kuartal II 2014 surplus sebesar 1,19 juta bph. Pada Agustus 2014, terdapat kenaikan produksi minyak mentah OPEC sebesar 0,23 juta barel per hari.

Negara-negara OECD mengalami peningkatan stok minyak mentah komersial sebesar 19,8 juta barel pada Juli 2014 menjadi sebesar 2,690 juta barel. Stok tersebut lebih tinggi sebesar 17,4 juta barel dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun sebelumnya.

Berdasarkan laporan Energy Information Administration (EIA) Amerika Serikat (AS), tingkat  stok mingguan distillate fuel oil AS selama bulan September 2014 mengalami kenaikan dibandingkan dengan Agustus 2014. Rata-rata stok distillate fuel oil pada 19 September 2014, lebih tinggi 5,2 juta barel dibandingkan dengan stok 29 Agustus 2014.

Kebijakan Bank Sentral AS atau Federal Reserve menaikkan suku bunga mengakibatkan peningkatan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang dunia juga akan mempengaruhi harga minyak.

Untuk kawasan Asia Pasifik, penurunan harga minyak mentah terjadi karena kondisi perekonomian di Jepang yang mengalami penurunan serta permintaan minyak mentah dan hampir seluruh produk turunannya di China dan India yang mengalami penurunan. (Pew/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.