Sukses

Cari Minyak di Aljazair, Pertamina Pakai Alat Bor Buatan RI

Pertamina melalui anak usahanya PDSI segera mengoperasikan alat bor (rig) baru untuk mengebor minyak di Aljazair.

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) segera mengoperasikan alat bor (rig) baru yang diberi nama ‘PDSI#43.3/AB1500-E’ untuk mendukung kegiatan operasi pemboran di Aljazair.

Direktur Hulu Pertamina Muhamad Husen mengatakan, rig senilai US$26,6 juta tersebut diproduksi di Yard PT Citra Tubindo Engineering (CTE).

"Pembangunan rig di dalam negeri ini merupakan bentuk nyata kontribusi Pertamina dalam membangun kapabilitas industri migas nasional," kata Husen, di Jakarta, Kamis (9/10/2014).

Rig PDSI#43.3/AB1500-E, merupakan pesanan rig ketiga perusahaan kepada CTE yang sebelumnya telah memproduksi dua rig sejenis yang saat ini sedang dioperasikan di Blok Cepu. Untuk rig ketiga ini, katanya, akan dioperasikan PDSI di Blok 405a di Aljazair, yang dioperatori pertamina.

"Kami sangat bangga menggunakan hasil produk dalam negeri, apalagi selain biaya yang efisien, kinerjanya juga sangat memuaskan sebagaimana telah ditunjukkan di Blok Cepu. Ini menjadi modal besar Pertamina membawa rig hasil produk dalam negeri untuk dioperasikan di Aljazair," ungkap Husen.

Rig ‘PDSI#43.3/AB1500-E’ mulai dikerjakan pada kuartal pertama 2014 dengan biaya kontrak sekitar US$26,6 juta. Saat ini, rig yang spesifikasinya telah disesuaikan dengan kondisi alam lapangan migas di Aljazair tersebut telah mencapai kemajuan sekitar 90 persen dan diperkirakan tuntas pada Oktober 2014.

Rig berkapasitas 1500 hp tersebut, pembangunan struktur, instalasi, integrasi dan commissioning-nya, seluruhnya dikerjakan tangan-tangan terampil anak Bangsa Indonesia yang tergabung dalam PT Citra Tubindo Engineering, Batam.

"Dengan munculnya perusahaan-perusahaan potensial seperti CTE, Pertamina semakin memantapkan tekad untuk bisa menjadi lokomotif Indonesia Incorporated di wilayah operasinya di luar negeri," pungkasnya. (Pew/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini