Jokowi Diminta Tak Pikirkan Politik

Liputan6.com, Jakarta - Gejolak politik yang terjadi di Indonesia saat ini merupakan buntut dari kisruhnya pemilihan umum (Pemilu) pada September lalu. Namun hal ini dinilai tidak akan banyak mempengaruhi investor.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Mahendra Siregar mengatakan, gejolak politik akan menjadi masalah bagi investasi jika para investor tidak memperhitungkan kondisi politik di Indonesia sejak jauh-jauh hari.

"Saya rasa persoalannya adalah apabila memang di awal hal tadi tidak diperkirakan oleh para pengusaha ataupun investor di pasar modal, mungkin akan berkembang seperti itu. Kalau itu tidak dipikirkan, maka itu akan mempengaruhi sikap atau posisi mereka (investor)," ujarnya di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta, Kamis (9/10/2014).

Menurut Mahendra, yang perlu disiapkan oleh investor yaitu sikap untuk menghadapi situasi politik antara parlemen dan pemerintah. Karena faktanya pemerintahan Joko Widodo akan segera berkuasa dan parlemen baik di DPR maupun MPR jga sudah terbentuk.

"Saya rasa apakah diekspektasi atau diperkirakan atau tidak, tapi perkembangan yang ada perpolitikan maupun baik di DPR maupun MPR dalam susunan kepimpinan merupakan suatu realitas politik Indonesia 5 tahun ke depan," katanya.

Dan bagi pemerintahan baru nanti, Mahendra menyarankan agar dapat membuat kebijakan yang efektif serta segera menyelesaikan persoalan struktural yang selama ini membelit Indonesia.

"Tentu perhatian akan beralih kepada bagaimana pemerintah baru punya kebijakan untuk mendorong kekuatan fundamental Indonesia dan bagaimana menyelesaikan masalah struktural seperti BBM, iklim investasi dan tenaga kerja yang hrus diperbaiki lalu seberapa efektif hal itu akan dilakukan. Nanti semua akan fokus ke sana, tidak lagi isu terkait politik," tandasnya. (Dny/Nrm)