Sukses

Hutama Karya Mulai Bangun Tol Trans Sumatera Akhir Tahun Ini

Proyek secara resmi telah dicanangkan pemerintah di Deli Serdang, Sumatra Utara. Peresmian tersebut antara lain dihadiri Menko Perekonomian.

Liputan6.com, Deli Serdang - PT Hutama Karya (Persero) telah ditunjuk pemerintah sebagai pemegang hak pembangunan jalan tol Trans Sumatera untuk tahap I.

Proyek tersebut pun secara resmi telah dicanangkan pemerintah di Deli Serdang, Sumatra Utara. Peresmian tersebut antara lain dihadiri Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Chairul Tanjung.

Dengan pencanangan, Hutama Karya menargetkan mulai mengerjakan proyek tahap I tersebut di akhir 2014.

"Kita sebelum bangun saat ini masih menunggu izin dari Kementerian BUMN, setelah itu baru ke Kementerian Pekerjaan Umum. Baru kalau sudah kita langsung kerjakan, target ya akhir tahun kita mulai," kata Direktur Utama Hutama Karya, I Gusti Ngurah Putra di Deli Serdang, Sumatra Utara, Jumat (10/10/2014).

Dalam pengerjaan tahap awal sendiri Hutama Karya akan memfokuskan pembangunan di dua ruas sesuai instruksi pemerintah, yaitu ruas Medan-Binjai dan Pelembang-Simpang Indralaya. Jika perizinan tersebut bisa diselesaikan perseroan mengaku mampu membangun dua ruas tersebut selam kurang lebih 3 tahun.

Untuk melakukan konstruksi, I Gusti mengaku akan membangunnya dengan membentuk konsorsium yang akan melibatkan Waskita Karya dan BUMD kota setempat.

I Gusti menambahkan dalam pengerjaan dua proyek tersebut pendanaan dari Hutama Karya akan mengandalkan dana internal dan pinjaman dari perbankan.

"Total pengerjaan dua proyek utama itu Rp 5,2‎ triliun, Medan-Binjai Rp 1,6 triliun dan Palembang-Indralaya itu Rp 3,6 triliun," tegas dia.

Tidak hanya itu, mengenai pola pembangunanya, Tol Trans Sumatra ini akan menggunakan pola bangun jual seperti yang dilakukan di Tiongkok.

Hal ini dilakukan dinilai akan mempercepat pembangunan dan menguntungkan para kontraktor, mengingat dalam proses konstruksi pemerintah tidak menganggarkan dalam RAPBN 2015. (Yas/Nrm)‎

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini