Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah investor asing panik dan menarik dananya ke luar negeri setelah revisi UU Pilkada disahkan disusul dominasi Koalisi Merah Putih (KMP) di parlemen.
Pengamat Ekonomi dan Pasar Fauzi Ichsan menilai, kepanikan tersebut merupakan kesalahan dari para investor sendiri.
Baca Juga
"Memang kesalahan utama para investor global adalah menyamakan Narendra Modi India dengan Jokowi Indonesia yang sama-sama dianggap sebagai reformis. Narendra Modi di India nyatanya menguasai parlemen, tapi kan tidak untuk Jokowi," terang Fauzi usai ditemui usai diskusi lepas bertajuk `Prediksi Ekonomi di Tengah Polarisasi Politik Nasional` di Jakarta, Sabtu (11/10/2014).
Advertisement
Menurut Fauzi, para investor telah keliru menyamakan Jokowi dengan India lantaran Modi memiliki kekuatan utuh di kubu eksekutif dan legislatif.
Akibatnya, banyak investor asing yang terlanjur menanamkan modal di Indonesia khawatir, KMP akan menjegal berbagai program reformasi Jokowi di bidang ekonomi.
Kekhawatiran tersebut dapat membuat dana asing terus berlarian ke luar negeri. Para investor asing juga khawatir pemerintahan Jokowi tak akan bertahan lama.
"Mereka merasa program Jokowi lima tahun ke depan akan dijegal, tetapi juga ada kekhawatiran lain yaitu akan ada impeachment atau pemakzulan pada Jokowi dalam dua tahun," terangnya. (Sis/Nrm)
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.