Sukses

4 Rumus Biar Tak Terjerumus Investasi Bodong

Hati-hati, sebagai pemilik modal, Anda juga harus cerdas memilih serta memiliki pengetahuan cukup mengenai investasi.

Liputan6.com, Jakarta - Keuntungan dalam jumlah besar seringkali menjadi tawaran yang menggiurkan dalam berinvestasi. Banyak orang yang lantas tergiur dan langsung menanamkan modalnya dalam jumlah besar tanpa pikir panjang.

Tak heran, sejumlah kegiatan investasi akhirnya berujung penipuan hingga harus diselesaikan di ranah hukum. Alih-alih mendapat untung, banyak investor yang akhirnya gigit jari menelan kerugian. (Baca Juga: 4 Selebriti yang Tergiur Tipuan Investasi Bodong)

Hati-hati, sebagai pemilik modal, Anda juga harus cerdas memilih serta memiliki pengetahuan cukup mengenai investasi. Berikut empat rumus agar Anda tak terjerumus investasi bodong seperti dirangkum Liputan6.com, Selasa (14/10/2014):

1. Mengenal risiko investasi

Dosen S2 Universitas Bina Nusantara Jakarta Aidil Akbar menjelaskan, saat berinvestasi para penanam modal harus lebih dulu mengetahui risikonya. Sayangnya, kebanyakan orang lebih senang mempelajari keuntungan atau return dibandingkan risiko investasi.

2. Jangan menyimpan seluruh dana di satu tempat

Selain mengenali pola dan risiko investasi, Anda juga harus hati-hati menempatkan dana investasi. Intinya, jangan meletakkan seluruh modal Anda pada satu kerangjang investasi yang sama.

Artinya, jika ada tawaran investasi di emas, jangan semua dana simpanan dimasukkan ke emas tetapi ada juga yang disisakan dalam bentuk deposito atau reksa dana.

3. Harus aktif mengawasi

Sebagai investor, Anda juga dituntut untuk lebih cerewet. Anda harus turun tangan mengawasi bisnis dan melakukan pengecekan perputaran keuangan.

4. Perhatikan sektor tempat berinvestasi

Koperasi, lembaga keuangan atau perusahaan jangka panjang memiliki pola investasi yang berbeda. Setiap sektor juga dapat menghasilkan return berbeda yang menuntut para investor untuk mempelajari dulu jenis perusahaan yang akan ditanami modal. (Sis/Gdn)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini