Sukses

Kondisi Sektor Migas Memprihatinkan, Jokowi Harus Bikin Gebrakan

Pemerintah presiden terpilih Jokowi harus bisa mempercepat proses izin 22 Wilayah Kerja agar cepat berpoduksi.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah presiden terpilih Joko Widodo harus melakukan gebrakan pada sektor hulu minyak dan gas bumi (migas) untuk meningkatkan produksi minyak di Indonesia.

Presiden Indonesia Petroleum Association (IPA), Lukman Mahfoedz mengungkapkan, saat ini kondisi sektor hulu migas di Tanah Air sangat memprihatinkan. Salah satu penandanya adalah merosotnya produksi minyak.

"Migas seolah-olah mengalami masa suram, produksinya hanya  798 ribu barel per hari (bph), tidak sampai 800 ribu bph. Ini memprihatinkan," kata Lukman, seperti yang dikutip di Jakarta, Kamis (16/10/2014).

Agar Indonesia bisa terlepas dari keterpurukan tersebut, pemerintah baru yang dipimpin oleh Presiden terpilih Joko Widodo harus melakukan gebrakan. Caranya dengan mempercepat perizinan investasi untuk sektor hulu migas.

Lukman mengungkapkan, saat ini ada  321 wilayah kerja (WK) migas tetapi yang berproduksi hanya 58 wilayah kerja, sedangkan sisanya 22 wilayah kerja sedang dalam tahap pengembangan.

Seharusnya pemerintah baru nanti bisa mempercepat proses izin 22 Wilayah Kerja tersebut agar bisa cepat berpoduksi.

"Ini pemerintah ke depan yang 22 WK  harus segera dituntaskan pengembang, dengan cara perizinan dipercepat," tuturnya.

Sedangkan untuk sisanya sebanyak 241 wilayah Kerja dalam tahap ekplorasi harus dikebut eksplorasinya, dengan melihat satu persatu tantanganya. Dengan cara tersebut, sektor hulu migas Indonesia bisa kembali bangkit.  (Pew/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini