Sukses

Perusahaan Gabungan 3 Negara Mulai Bangun PLTU di Bantaeng

Telah dilakukan peletakan batu pertama pembangunan PLTU Bantaeng yang menelan biaya sebesar US$ 1,1 miliar.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bantaeng Sigma Energi (BSE) melakukan peletakan batu pertama pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di kawasan Bantaeng Industrial Park (BIP), Bantaeng, Sulawesi Selatan.  

Managing Director  BTN Power Dato Naziruddin mengatakan, peletakan batu pertama pembangunan PLTU yang menelan biaya sebesar US$ 1,1 miliar, merupakan tindak lanjut dari kesepakatan yang sudah diteken antara BTN Power, China Machinery Engineering Corporation (CMEC) dan juga pemerintah daerah Bantaeng, pada Agustus 2014 lalu.
 
“Untuk batu bara didatangkan dari tambang milik BTN Group di wilayah Kalimantan Selatan,” kata Naziruddin di Jakarta, Kamis (16/10/2014).

Ia menambahkan, CMEC sudah mengirimkan tim teknis ke lokasi dan sedang bekerja menyiapkan desain power plant.  Setelah acara peletakan batu pertama tersebut, CMEC juga akan mengirimkan lebih banyak tim mereka ke lokasi untuk pengerjaan lanjutan.

"CMEC, juga berencana meningkatkan kapasitas pembangkit untuk memenuhi kebutuhan listrik di kawasan tersebut," tuturnya.

Pengerjaan proyek pembangkit berkapasitas 2X300 Mega Watt (MW) tersebut memakan waktu sekitar 8 bulan. Untuk mempercepat pembangunan pembangkit di BIP, BTN Power sudah berkomitmen untuk membangun pelabuhan. Sementara di kawasan BIP dan diperkirakan selesai pada akhir semester pertama 2015.

Insya Allah, kami optimis akan selesai tepat waktu, sebab ada sokongan dari pemerintah baik pusat maupun daerah juga perusahaan-perusahaan yang akan membangun smelter di kawasan BIP,” ungkapnya.

BTN Power pun sudah melakukan pembicaraan dengan 8 perusahaan yang akan membangun smelter di kawasan itu. Dalam waktu dekat, akan dilakukan penandatangan kesepakatan antara BTN Power juga perusahaan-perusahaan yang akan membangun smelter.

Seperti diketahui, saat ini sudah ada 8 perusahaan yang berkomitmen untuk membangun semlter di Bantaeng Industrial Park.

Saat itu, lahan yang sudah dipatok untuk pembangunan smelter sekitar 25 persen dari total 3.000hektar kawasan BIP. Investasi semlter di BIP menelan biaya sekitar US$ 4-5 miliar.

“Dengan investasi yang sudah dikeluarkan serta jumlah perusahaan yang sudah berkomitmen, BIP akan menjadi kawasan smelter nikel terbesar di dunia,” pungkasnya.

PT BSE merupakan perusahaan patungan dari BTN Power (M)Sdn Bhd, PT Biidznillah Tambang Nusantara dan PT Infinity Capital. BTN Power merupakan pemegang saham mayoritas. Desain dan teknologi PLTU digarap oleh China Machinery Engineering Corporation (CMEC). (Pew/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini