Sukses

Pasar Menanti Susunan Kabinet Jokowi

Gerak positif IHSG yang ditopang sentimen pelantikan presiden dan wakil presiden Jokowi-JK diperkirakan berlangsung sementara.

Liputan6.com, Jakarta - Gerak positif Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang ditopang sentimen pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) diperkirakan tidak berlangsung lama. Apalagi fokus perhatian pelaku pasar kini menunggu susunan kabinet Jokowi-JK dan menaikkan harga BBM bersubsidi.

Kepala Riset PT Universal Broker Securities, Satrio Utomo menuturkan, Jokowi Effect hanya berlangsung tak lebih dari dua hari. Pasalnya, pasar saham tak akan stabil jika hanya mengandalkan pemodal lokal.

"Kalau hanya  didukung pemodal lokal, tidak akan panjang. Kalau asing, mereka jualannya stabil. Kalau mereka melakukan posisi jual, berat juga IHSG sendiri," kata dia kepada Liputan6.com, Jakarta, Senin (20/10/2014).

Dia menjelaskan, yang membuat IHSG  terus bertahan ke zona hijau adalah sinyal The Fed untuk memperpanjang quantitative easing. Itu yang membuat para pemodal masuk ke RI.

"Gelontoran The Fed akan dilakukan membuat dana asing berbalik, kita relinya akan panjang," tutur Satrio.

Sementara itu, Analis PT Investa Saran Mandiri Hans Kwee mengatakan, saat ini pelaku pasar sedang memperhatikan sentimen dari regional. Dia juga mengakan, pelaku pasar cenderung wait and see menanti kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Selain itu, pelaku pasar juga sedang menanti susunan kabinet pemerintahan Jokowi. Susunan kabinet yang tidak sesuai dengan ekspektasi pasar membuat IHSG tertekan cukup besar. "Cenderung kami rekomendasikan sell on strength dulu bagi investor," tandas dia.

Ekonom PT Samuel Sekuritas, Lana Soelistianingsih menuturkan, menteri Kabinet Jokowi-JK diharapkan memiliki kompeten dan menguasai masalah. Menteri terpilih juga dapat memiliki komitmen untuk mewujudkan Indonesia mandiri dan bersih dari korupsi.

"Menteri yang dipilih juga harus memperjuangkan kepentingan Indonesia untuk menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN 2015. Jangan mau dikendalikan kepentingan asing," kata Lana.

Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) memberikan dampak ke pasar modal sebelum masa pemilihan umum Presiden 2014. Ketika Jokowi diumumkan menjadi calon presiden yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), IHSG melonjak tajam 3,2 persen ke level 4.878,64.

Lalu setelah pemilihan umum (Pemilu) Presiden 2014, IHSG naik ke level 5.098 pada 10 Juli 2014. IHSG pun terus menanjak naik sehingga mencapai level tertinggi sepanjang sejarah pasar modal di kisaran 5.246 pada 8 September 2014. (Amd/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini