Sukses

Jokowi Resmi Jadi Presiden, Dana Investor Asing Mengalir ke RI

Aliran dana investor asing masuk Rp 600 miliar pada perdagangan saham Senin pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bertahan di zona hijau usai penutupan sesi pertama perdagangan saham Senin (20/10/2014).  Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla yang resmi dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI dan aksi beli investor asing memberi sentimen positif ke bursa saham.

IHSG naik 52,37 poin (1,04 persen) menjadi 5.082,03 pukul 13.37 WIB. Indeks saham LQ45 menguat 1,38 persen menjadi 865,76. Seluruh indeks saham acuan menguat pada hari ini. IHSG berada di level tertinggi 5.101,21 dan terendah 5.067,87. Penguatan indeks saham ditopang dari 184 saham berada di zona hijau. Sedangkan 86 saham melemah.

"IHSG dibuka gap up di level 5.068 didukung oleh penguatan bursa global yang cukup signifikan dan kebetulan seiring pelantikan Jokowi-JK," kata Analis PT Woori Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada, saat dihubungi Liputan6.com.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai pada hari ini. Total transaksi perdagangan saham mencapai Rp 4,4 triliun. Padahal hari biasanya transaksi perdagangan saham hanya sekitar Rp 5 triliun.

Investor asing pun kembali melakukan aksi beli di pasar modal. Dua pekan ini investor asing melakukan aksi jual sekitar Rp 3 triliun. Hari ini, investor asing melakukan aksi beli sekitar Rp 600 miliar. Sementara itu, pemodal lokal melepas saham sekitar Rp 600 miliar. Aksi beli investor asing mendorong rupiah menguat ke level 12.019 berdasarkan data RTI. Hingga 17 Oktober 2014, dana asing masuk pasar modal Indonesia mencapai Rp 42,35 triliun.

Meski dana investor asing masih masuk ke bursa saham Indonesia, ada sejumlah faktor yang jadi fokus pelaku pasar. Dalam riset PT Sucorinvest Gani, kini fokus pelaku pasar menanti pengumuman kabinet Jokowi-JK. Sedangkan sentimen global yang akan pengaruhi persepsi investor yaitu rilis data ekonomi Amerika Serikat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini