Sukses

Jokowi-JK Hanya Mampu Bawa IHSG Naik 11 Poin

Investor asing memborong saham hingga mencapai Rp 800 miliar pada transaksi perdagangan saham akhir pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Euforia terhadap pelantikan presiden-wakil presiden terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) sempat mengangkat gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Namun jelang penutupan perdagangan saham Senin (20/10/2014), arah IHSG cenderung tertekan meski mampu bertahan di zona hijau.

Pada penutupan perdagangan saham, IHSG naik 11,58 poin (0,23%) menjadi 5.040,53. Indeks saham LQ45 naik tipis 0,10 persen ke level 855,03. Sebagian besar indeks saham menguat kecuali indeks saham JII melemah 0,14 persen.

IHSG dibuka naik 39 poin ke level 5.068 pada pra pembukaan perdagangan saham hari ini. IHSG berada di level tertinggi 5.101,21 dan terendah 5.040,19. Laju IHSG cenderung fluktuaktif pada hari ini.

IHSG mampu bertahan di zona hijau ditopang dari 181 saham menguat. Namun reli IHSG tertakan karena 122 saham berada di zona merah. Sementara itu, 75 saham diam di tempat.

Euforia terhadap pelantikan Jokowi-Jk ini membuat transaksi perdagangan saham cukup ramai hari ini. Hal ini terlihat dari total frekuensi perdagangan saham mencapai 239.043 kali dengan volume perdagangan saham, 5,35 miliar saham. Nilai transaksi harian saham mencapai Rp 7,3 trilin di atas rata-rata transaksi harian saham.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menguat. Sektor saham perdagangan naik 1,5 persen. Lalu disusul sektor saham aneka industri dasar mendaki 0,81 persen dan sektor saham industri dasar naik 0,66 persen. Namun sektor saham consumer goods turun 1,51 persen menahan penguatan IHSG.

Investor asing melakukan aksi beli cukup besar pada hari ini setelah melakukan aksi jual signifikan pada pekan lalu. Total aksi jual investor asing mencapai Rp 800 miliar. Sedangkan investor lokal melakukan aksi jual di kisaran Rp 800 miliar.

Saham-saham berkapitalisasi besar menggerakkan indeks saham, dan bahkan catat top gainers. Saham INTP naik 3,6 persen menjadi Rp 23.725 per saham, saham ITMG mendaki 2,56 persen menjadi Rp 20.000 per saham, dan saham BMRI naik 2,02 persen menjadi Rp 10.125 per saham.

Saham-saham yang menekan indeks saham antara lain saham LSIP turun 4,56 persen menjadi Rp 1.780 per saham. Saham LPKR tergelincir 2,43 persen menjadi Rp 1.005 per saham dan saham GGRM turun 2,02 persen menjadi Rp 59.275 per saham.

Analis PT First Asia Capital, David Sutyanto menuturkan, euforia pelaku pasar terhadap pelantikan presiden dan wakil presiden Indonesia Joko Widodo-Jusuf Kalla membuat IHSG bergerak di zona hijau. Euforia tersebut juga berdampak ke penguatan rupiah.

Di awal pekan ini, rupiah kembali menguat di kisaran 12.022 per dolar Amerika Serikat (AS). Selain itu, kondisi bursa saham regional yang positif juga mengangkat IHSG.

David mengingatkan, IHSG menguat ditopang euforia ini hanya sementara. Pelaku pasar masih menanti pengumuman kabinet Jokowi-JK. Bila susunan kabinet Jokowi-JK tak sesuai harapan pasar maka memberikan tekanan ke bursa saham. Ditambah ada rencana harga BBM bersubsidi naik pada November 2014.

"Kalau kabinet sesuai harapan maka IHSG dapat melanjutkan kenaikan ke level 5.150-5.200. Sedangkan kalau kabinet tak sesuai harapan maka IHSG bisa di bawah ke level 5.000," ujar David saat dihubungi Liputan6.com.

Sementara itu, bursa saham Asia cenderung naik. Indeks saham Jepang Nikkei naik 3,8 persen. Indeks saham Hong Kong Hang Seng menguat 0,4 persen. Disusul indeks saham Sydney menguat 0,9 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi mendaki 1,5 persen. Lalu diikuti indeks saham Mumbai naik 1,3 persen dan indeks saham Taipei menguat 1,6 persen. (Ahm/)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini