Sukses

Bos Total Meninggal dalam Kecelakaan Pesawat di Moskow

CEO Total SA, Christophe de Margerie meninggal dalam kecelakaan pesawat di bandara internasional Vnukovo, Moskow, Rusia.

Liputan6.com, Moskow - Christophe de Margerie, Chief Executive Officer (CEO) Total SA, perusahaan minyak terbesar ketiga di Eropa meninggal dalam kecelakaan pesawat di Moskow, Rusia.

Christophe de Margerie meninggal di bandara Vnukovo Moskow, ketika pesawat jet bisnisnya jatuh. Dalam kecelakaan itu, keempat orang berwarga negara Perancis tewas di pesawat. Rencananya pesawat menuju perjalanan ke Paris.

"Malam ini waktu setempat sebuah pesawat jatuh bertabrakan dengan mesin salju. Tiga anggota awak dan penumpang meninggal. Saya dapat mengkonfirmasikan kalau penumpang itu CEO Total de Margerie," ujar Juru Bicara bandara internasional Moskow Vnukovo Elena Krylova, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (21/10/2014).

Sementara itu, perwakilan Total belum dapat dikonfirmasi mengenai hal tersebut. De Margerie berada dalam daftar hadir pertemuan pemerintahan Rusia dengan investor asing di dekat Gorki, Moskow pada Senin.

Pria berusia 63 tahun ini memulai karirnya di departemen keuangan Total pada 1974, dan mengambil alih posisi sebagai CEO di perusahaan Perancis pada Februari 2007.

Sebelum menjadi CEO, de Margerie dikenal dengan julukan Big Mustache. Di masa kepemimpinannya, ia mampu mengawasi eksplorasi dan memimpin Total terutama di beberapa hotspot termasuk Iran, Irak dan Myanmar.

Total SA merupakan perusahaan terbesar Perancis kedua yang tercatat di bursa saham. Nilai pasar mencapai 102 miliar euro, dan merupakan grup minyak dan gas terbesar keempat di Barat.

Perusahaan akan memangkas produksinya pada 2017, dan akan meningkatkan penjualan aset dan eksplorasi perbaikan. Seperti perusahaan minyak besar lainnya, Total berasa di bawah tekanan dari pemegang saham untuk memotong biaya dan meningkatkan dividen seiring meningkatnya biaya produksi industri.

Toal merupakan salah satu perusahaan asing yang berinvestasi di Rusia. Akan tetapi investasi Total kelihatannya kurang cerah mengingat pesawat Malaysia Airlines yang jatuh di Ukraina karena pemberontak pro Rusia. Hal itu membuat memburuknya hubungan negara kaya minyak dengan Barat dan mengangkat ancaman sanksi.

Total menyatakan, sanksi tidak akan menghentikan proyek Yamal senilai US$ 27 miliar. Proyek ini sebuah investasi joint venture yang memanfaatkan cadangan gas alam di laut Siberia. De Margerie pernah mengatakan, Eropa tidak bisa hidup tanpa gas Rusia. (Ahm/)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini