Sukses

Investor Asing Kembali Jual Saham, IHSG Turun 11 Poin

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 11,18 poin ke level 5.029,34 pada penutupan perdagangan saham Selasa pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung variatif pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Sentimen bursa saham Asia lesu dan aksi jual investor asing kembali terjadi juga berdampak ke IHSG.

Pada penutupan perdagangan saham, Selasa (21/10/2014), IHSG turun tipis 11,18 poin (0,22 persen) ke level 5.029,34 . Indeks saham LQ45 melemah 0,19 persen ke level 853,43. Sebagian besar indeks saham acuan melemah kecuali sektor saham DBX naik 0,49 persen ke level 733.70.

IHSG tertekan didorong dari 159 saham berada di zona merah. Akan tetapi, IHSG melemah ini dapat tertahan karena 129 saham menguat. Sementara itu, 89 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham hari ini tidak terlalu ramai. Total volume perdagangan saham sekitar 4,74 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 4,59 triliun. Secara sektoral, sebagian besar sektor saham melemah kecuali sektor saham consumer goods dan infrastruktur naik 0,23 persen, dan sektor saham konstruksi menguat 0,19 persen.

Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi jual sekitar Rp 200 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 100 miliar.

Saham-saham yang catatkan top gainer hari ini antara lain saham MLPL naik 5,03 persen menjadi Rp 940 per saham, saham RLAS menguat 2,68 persen menjadi Rp 765 per saham, dan saham UNVR mendaki 1,44 persen menjadi Rp 31.625 per saham.

Sementara itu, saham-saham yang catatkan top loser yaitu saham GGRM melemah 3,04 persen menjadi Rp 57.475 per saham. Lalu saham PTBA melemah 1,83 persen menjadi Rp 12.075 per saham, dan saham LSIP tergelincir 1,69 persen ke level Rp 1.750 per saham.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan, tekanan terhadap IHSG masih wajar. Tekanan IHSG hanya terbatas pada hari ini.

Pelaku pasar cenderung wait and pengumuman kabinet Joko Widodo (Jokowi) sehingga berpengaruh ke bursa saham. Padahal dalam pidatonya, Joko Widodo mengajak masyarakat untuk bekerja keras dan gotong royong. Lantaran itu, menurut William, Jokowi sebaiknya mengumumkan susunan menteri di kabinetnya.

"Sekarang pasar menanti menteri Jokowi. Kemarin sudah dilantik, tapi nama menteri juga belum diumumkan. Jadi ini sedikit pengaruhi kerjanya," kata William saat dihubungi Liputan6.com.

Aliran dana asing yang masuk ke bursa saham tak sebesar kemarin yang sekitar Rp 700 miliar juga tak dapat mengangkat IHSG lebih tinggi.

"Euforia besar telah terjadi kemarin. Kini ambil nafas dulu di bursa saham. Saat ini juga belum ada sentimen positif," ujar William.

Sementara itu, bursa saham Asia cenderung tertekan hari ini. Indeks saham Jepang Nikkei merosot 1,9 persen. Disusul indeks saham Korea Selatan Kospi turun 0,8 persen. Lalu indeks saham Taipei melemah 0,1 persen. Sedangkan indeks saham Mumbai naik 0,6 persen. (Ahm/)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini