Sukses

Ekspektasi Masyarakat ke Jokowi Dinilai Berlebihan

Antusiasme dan harapan yang tinggi kepada Joko Widodo bisa menjadi bumerang bagi pemerintahan Jokowi..

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia secara resmi telah memiliki Presiden dan Wakil Presiden baru yaitu Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK). Untuk pertama kalinya, dalam perayaan pemimpin baru, diadakan acara arak-arakan dengan menggunakan kereta kuda dan dibarengi dengan pesta rakyat di sepanjang jalan protokol  Jakarta setelah pelantikan pada Senin (20/10/2014) lalu.

Menanggapi serangkaian acara dan sambutan masyarakat, Naldy Nazar, Ketua BUMN Watch mengungkapkan, perayaan tersebut memang satu bentuk hal positif dimana rakyat memberikan kepercayaan penuh kepada Jokowi. Rakyat melihat bahwa Jokowi  mampu membawa bangsa ke arah yang lebih baik.

Namun di sisi lain, antusiasme dan harapan yang tinggi kepada Joko Widodo tersebut bisa menjadi bumerang bagi pemerintahan Jokowi sendiri.

"Ini harus hati-hati, karena ekspektasi rakyat sudah terlalu tinggi," kata Naldy saat bebincang dengan Liputan6.com, Rabu (22/10/2014).

Menurutnya dengan ekspektasi masyarakat yang terlalu tinggi, terutama kaitannya dengan misi Jokowi dalam membangun dunia maritim, pemerintahan yang dipimpinnya bersama dengan Jusuf Kalla dituntut harus selalu sempurna.

Jika suatu saat dalam masa kepemimpinannya ada sedikit kesalahan atau ada dari janjinya yang tidak dapat terwujud maka dukungan tersebut akan sangat cepat berbalik menjadi sebuah kritikan yang akan terus dicatat oleh masyarakat.

"Saya kagum, dunia mengakui, begitu hebatnya semua sambutan rakyat, ini juga berarti menteri di bawah Jokowi harus tahu apa tujuan beliau, dan benar-benar mendukung 100 persen beliau," paparnya.

Hingga saat ini Jokowi sendiri mengaku sudah memiliki beberapa nama yang akan menjabat sebagai menteri dalam kabinetnya dalam lima tahun mendatang.

Hanya saja nama-nama tersebut dan akan ditempatkan di pos kementerian apa, Jokowi masih enggan mengumumkannya. (Yas/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.