Sukses

Bos Peruri Layak Jadi Menteri BUMN

Prasetio sebelum menjabat sebagai Direktur Utama Perum Peruri pernah menjabat sebagai PT Telekomunikasi Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo hingga saat ini masih merahasiakan siapa nama-nama yang akan ditempatkan dalam jajaran menteri pada kabinet periode yang dipimpinnya.

Begitu banyak beredar nama-nama kandidat calon penghuni menteri yang akan membantu Jokowi memimpin Indonesia, termasuk salah satunya posisi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Sejumlah nama yang belakangan dikaitkan untuk menduduki kursi nomor 1 di Kementerian BUMN ini adalah Ketua Tim Transisi Jokowi-JK, Rini Soemarno dan Direktur Utama PT Kerata Api Indonesia (Persero) Ignatius Jonan.

Namun, pengamat BUMN yang juga menjabat sebagai ketua BUMN Watch, Naldy Nazar menilai dari kedua nama tersebut sebenarnya masih kurang cocok untuk menjadi Menteri BUMN.

Naldy mengaku sebenarnya ada sosok yang lebih pantas dari kedua nama tersebut hanya saja belum pernah diperhitungkan oleh sejumlah orang. Siapa dia?

‎"Ada beberapa yang sebenarnya pantas, itu adalah Dirut PT Peruri, Prasetio," kata Naldy saat berbincang dengan Liputan6.com, Rabu (22/10/2014).

Menurutnya, Prasetio menjadi satu sosok yang sangat profesional dan terlebih mengetahui seluk beluk BUMN, tidak hanya di lingkup perusahaannya saja.

Pengetahuan mengenai seluk beluk BUMN itu dibuktikan Naldy dengan telah dibuatnya sebuah buku yang berjudul 'Dilema BUMN' yang pernah dibuat oleh Bos Peruri itu.

"Itu kalau dibaca, di dalamnya isinya tidak hanya tentang Peruri saja, tapi dilema seluruh perusahaan BUMN terkait misalnya tekanan-tekanan intervensi, dan bagaimana solusinya. Ini bukan saya membela dia ya, tapi ini kenyataan menurut saya," tegasnya.

Untuk mengisi kursi Menteri BUMN dikatakan Naldy selain membutuhkan sosok yang profesional dan berjiwa enterpreneur juga harus mampu menghadapi tekanan intervensi dari berbagai pihak itu.

‎Seperti diketahui sendiri, Prasetio sebelum menjabat sebagai Direktur Utama Perum Peruri dirinya juga pernah menjabat sebagai PT Telekomunikasi Indonesia sebagai EVP Legal Compliance and Risk Management pada tahun 2006.

Sebelumnya dia menjabat sebagai Direktur di PT Bank Danamon Indonesia Tbk dari tahun 2002-2004. Setelah dari Bank Danamon, pria kelahiran Surabaya ini menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Merpati Nusantara Airlines tahun 2004-2005. (Yas/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.