Sukses

4 Sikap Bos yang Bikin Karyawan Berhenti Kerja

Tak jarang terdapat beberapa perilaku atasan yang membuat karyawan berhenti bekerja, Apa saja sikap yang dimaksud?

Liputan6.com, New York - Memiliki atasan yang menyenangkan dan mampu bekerjasama tentu menjadi impian banyak pegawai. Sayangnya, tak jarang terdapat beberapa perilaku atasan yang membuat karyawan merasa jengah.

Alhasil, banyak pegawai yang akhirnya memutuskan untuk keluar dan berhenti bekerja. Vice President of Strategy and Business di ICM Steven Tulman mengatakan, para atasan juga perlu memahami keinginan dan kebutuhan bawahannya.

Hindari juga berbagai perilaku yang dapat membuat Anda kehilangan para pegawai terbaik. Berikut empat kebiasaan yang dapat membuat pegawai kabur ke perusahaan lain seperti dikutip dari Business Insider, Kamis (23/10/2014):

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Berbohong

1. Berbohong

Tak peduli sedang mengobrol biasa atau berdiskusi mengenai pekerjaan, tak ada alasan untuk ketidakjujuran. Atasan yang hebat tidak pernah berbohong atau mencari pembenaran atas kesalahannya.

Kesulitan berkomunikasi dan berbohong pada karyawan dapat membuatnya tidak betah. Para pegawai akan keluar karena sudah tidak bisa lagi menghargai atasan yang sering berbohong.

 

3 dari 5 halaman

Berlagak tahu segalanya

2. Berlagak tahu segalanya

Sebagai atasan, Anda tentu memiliki banyak gagasan hebat untuk kemajuan perusahaan. Jangan lupa, para pegawai juga pasti ingin menyampaikan berbagai gagasannya.

Tapi jika Anda selalu menuntut para pegawai untuk mengikuti semua kata Anda, maka jangan kaget saat dirinya memilih untuk keluar. Memberikan kesempatan untuk bicara akan membuatnya merasa bekerja di dalam tim.

4 dari 5 halaman

Tak percaya siapapun

3. Tak percaya siapapun

Jika Anda terus mempertanyakan berbagai pekerjaan yang dituntaskan para pegawai, mereka akan merasa frustasi dengan sendirinya. Seorang atasan harus mempercayai pegawainya.

Anda harus tahu apa yang diharapkannya dan berhenti bersikap terlalu curiga pada setiap pekerjaannya. Dengan begitu, Anda akan menghemat waktu dan energi karena mampu bekerjasama.

5 dari 5 halaman

Gagal ambil keputusan

4. Gagal mengambil keputusan

Berteman dengan pegawai tentu merupakan hal yang baik bagi atasan. Tapi penting juga untuk membuatnya menyadari bahwa Anda adalah atasannya.

Hati-hati, seorang atasan kadang harus membuat keputusan yang tidak menyenangkan bagi pegawai. Jadi hindari sikap yang dapat membuat pegawai merasa lebih tersakiti jika Anda salah mengambil keputusan. (Sis/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini